kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.418   0,00   0,00%
  • IDX 7.154   58,92   0,83%
  • KOMPAS100 1.042   11,92   1,16%
  • LQ45 813   10,57   1,32%
  • ISSI 224   1,04   0,47%
  • IDX30 425   5,23   1,25%
  • IDXHIDIV20 505   3,59   0,72%
  • IDX80 117   1,40   1,21%
  • IDXV30 119   0,23   0,19%
  • IDXQ30 139   1,61   1,17%

Selama pandemi corona, Siantar Top (STTP) perkuat distribusi produk


Minggu, 09 Agustus 2020 / 16:27 WIB
Selama pandemi corona, Siantar Top (STTP) perkuat distribusi produk
ILUSTRASI. Penjualan produk PT Siantar Top Tbk (STTP) dapat kembali stabil, terutama ketika PSBB mulai dilonggarkan.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau mempengaruhi pola kehidupan masyarakat di berbagai aspek, PT Siantar Top Tbk (STTP) menyebut, pandemi Covid-19 tidak mengubah wajah bisnis perusahaan tersebut.

Direktur Siantar Top Armin menyebut, ketika awal pandemi, harus diakui bahwa bisnis STTP cukup terdampak. Terlebih, saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berlangsung, distribusi produk-produk olahan makanan STTP mengalami kendala.

Belum lagi, permintaan dari konsumen cenderung turun dan berubah polanya seiring intensitas kegiatan bekerja atau belajar di rumah yang tinggi di masa pandemi.

Baca Juga: Siantar Top (STTP) optimistis bisa capai pertumbuhan penjualan 10% di tahun ini

Namun, STTP tak butuh waktu lama untuk menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi tersebut. Penjualan produk STTP dapat kembali stabil, terutama ketika PSBB mulai dilonggarkan.

Sebagai upaya transformasi bisnis di masa pandemi Covid-19, STTP fokus pada peningkatan kualitas distribusi. Dalam hal ini, STTP berupaya melakukan pemerataan distribusi dan ketersediaan stok produk di tiap depo dan stock point yang ada.

“Strategi ini sebenarnya sudah kami lakukan sejak lama. Intinya, kami coba lebih mendekatkan produk-produk ke konsumen,” tutur Armin, Minggu (9/8).

Strategi ini dinilai cukup tepat bagi STTP yang bertumpu pada penjualan produk di pasar lokal. Di semester pertama lalu, penjualan lokal STTP mencapai Rp 1,64 triliun. Jumlah ini unggul jauh dibandingkan penjualan ekspor perusahaan sebesar Rp 165,18 miliar.

STTP menargetkan pertumbuhan penjualan neto di kisaran 10% pada akhir tahun nanti. Angka tersebut sebenarnya berubah dari perkiraan target awal penjualan neto STTP yakni di kisaran 10%--15%. Perubahan target penjualan neto tak lepas dari adanya pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia.

Per semester I-2020, STTP membukukan kenaikan penjualan neto sebesar 9,09% (yoy) menjadi Rp 1,80 triliun. Laba bersih STTP juga tumbuh 11,75% (yoy) menjadi Rp 278,07 miliar.

STTP sendiri terkenal berkat sejumlah produk makanan ringan seperti merek Mie Gemez, Go Potato, hingga Spix Mie Goreng.

Baca Juga: Ada pandemi, penjualan Siantar Top (STTP) masih naik 8,6% di semester I 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×