Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam ajang Trade Expo Indonesia Digital Edition bulan Oktober 2021, Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa potensi ekspor Indonesia akan terealisasi dan bertumbuh pesat seiring dengan pemulihan ekonomi di negara-negara mitra dagang dan kondisi pandemi yang semakin terkendali
Ekspor Indonesia di tahun 2021 mencapai nilai sebesar US$ 142 miliar atau tumbuh 37.8% (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Peluang pertumbuhan ekspor yang potensial berasal dari negara mitra dagang seperti China, Amerika Serikat (AS), Jepang, dan India. Presiden menyatakan bahwa peluang ini harus segera dimanfaatkan untuk mendorong peningkatan ekspor sebanyak-banyaknya.
PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk (SCNP) turut berperan aktif dalam mendorong upaya peningkatan ekspor. Sejak tahun 2019 SCNP terus memproduksi vacuum cleaner untuk keperluan ekspor.
Vacuum cleaner buatan SCNP diproduksi melalui anak perusahaan PT Selaras Donlim Indonesia (SDI) dengan merek Bissel diekspor ke negara tujuan AS.
Berdasarkan review dari pemeringkat produk skala global RTINGS.com yang dirilis September 2021 untuk kategori produk vacuum cleaner, Bissel masuk dalam jajaran produk terbaik di seluruh dunia. Forbes juga menilai Bissel sebagai Best Vacuum Cleaner for Pet Hair.
Baca Juga: Selaras Citra Nusantara teken perjanjian pengembangan alat kesehatan bersama ITB
Dalam kondisi pandemi yang masih menjadi ancaman sepanjang 2021, SCNP tetap melakukan ekspor sebesar 339 kontainer ke AS atau sejumlah 300.492 unit vacuum cleaner.
Ada dua jenis model vacuum cleaner yang diekspor oleh SCNP saat ini ke pasar AS, yaitu model Clean View Swivel Rewind Pet dan model Power Force Helix. SCNP menargetkan produksi dan ekspor vacuum cleaner Bissel ke AS sebanyak 100 kontainer setiap bulannya.
"Realisasi hingga minggu ke-4 untuk bulan Oktober 2021 telah mencapai 98 kontainer dengan total kuantitas sebesar 79.944 unit," tulis Manajemen SCNP dalam siaran pers yang diterima Kontan, Senin (1/11).
Shortage kontainer dalam pelayaran laut menjadi isu sentral dan global saat ini dalam ranah rantai pasok (supply chain). Kondisi tersebut disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang berlangsung dalam dua tahun terakhir, di mana banyak negara memberlakukan kebijakan lockdown sehingga terjadi penurunan total kargo muatan kapal kontainer.
Hal ini terjadi di beberapa titik pelabuhan laut internasional seperti di Singapura, Inggris, China, dan Amerika. Masalah ini menyebabkan penundaan keberangkatan kapal-kapal serta seringnya terjadi perubahan jadwal pelayaran kapal.
Alhasil, dibutuhkan solusi dan kerja sama industri pelayaran dengan pemerintah yang diharapkan mampu untuk menarik atau membawa kontainer yang posisinya masih berada di mancanegara masuk ke Indonesia.
Selain itu, operator pelayaran kontainer juga banyak yang menerapkan kebijakan pengurangan intensitas aktivitas bisnis pelayaran serta pengurangan jumlah tenaga operasional dalam rangka efisiensi. Hal ini menyebabkan naiknya freight cost jasa pelayaran internasional. Agar ekspor dapat meningkat, dibutuhkan jumlah kontainer yang mencukupi agar para eksportir dapat lebih produktif dan berkontribusi lebih besar lagi terhadap devisa negara.
Baca Juga: Tambah jumlah produk, Selaras Citra (SCNP) menjalin kerjasama dengan Swayasa
Jika persoalan shortage kontainer dapat segera teratasi, maka para pengusaha dan eksportir nasional tentu akan meningkatkan jumlah tenaga kerja (operator) domestik dalam rangka memenuhi tuntutan volume untuk kebutuhan ekspor tersebut.
Semasa pandemi, SCNP tetap gencar melakukan kegiatan produksi dan menambah jumlah tenaga operator produksinya di tingkat anak perusahaan yaitu PT SDI.
Saat ini, perusahaan mempekerjakan sejumlah 759 orang tenaga operator khusus di PT SDI dalam rangka memenuhi tuntutan volume ekspor vacuum cleaner Bissel ke AS. Jumlah serapan tenaga kerja domestik untuk operator produksi tersebut tentunya bisa lebih besar lagi apabila nilai ekspor dapat ditingkatkan.
Adapun proyeksi nilai pasar produk vacuum cleaner untuk tahun 2021 di pasar AS dan Kanada mencapai US$ 4,6 miliar atau setara Rp 64 triliun. Pertumbuhan permintaan vacuum cleaner diprediksi sebesar 7% per tahun hingga 2026 untuk pasar AS dan Kanada.
"Manajemen SCNP tetap optimistis pertumbuhan ekspor vacuum cleaner akan terus meningkat ke depannya," pungkas Manajemen SCNP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News