Reporter: Siti Maghfirah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Kinerja PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) untuk pasar nasional di semester I 2017 ternyata tak begitu menyenangkan. Penjualan turun sebesar 3 % dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama Semen Baturaja Tbk Rahmad Pribadi enggan untuk menjelaskan secara rinci penjualan di setiap daerah. Namun menurutnya, saat ini perseroan masih diuntungkan dengan pasar Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) yang masih bertumbuh.
Untuk semester 1, secara keseluruhan pasar Sumbagsel, penjualan meningkat sebesar 5 %. "Pertumbuhan di Sumbagsel sangat sehat. Terutama di Lampung, Bengkulu, dan Jambi yang naiknya sangat pesat yaitu sekitar 59 %," ungkapnya, Selasa (8/8).
Selain karena banyaknya proyek infrastruktur yang sedang berjalan di Sumbagsel, basis ekonomi Sumbagsel yang menurutnya lebih kuat dibandingkan daerah-daerah lain.
Seperti, hasil komoditas yang bagus dan harga minyak yang mulai membaik. Ia mengaku diuntungkan dengan pabriknya yang berdiri di tengah pasar yang sehat dan akan memaksimalkan kapitalisasi di daerah ini.
Bahkan menurutnya, demand di sumbagsel lebih tinggi daripada kapasitas yang disediakan. Untuk itu, lanjut Rahmad, hasil produksi dari pabrik baru perseroan Baturaja II, 100 % akan didistribusikan ke daerah Sumbagsel.
Tak hanya untuk proyek infrastruktur pemerintah, di pasar swasta atau ritel, penjualan di Sumbagsel juga meningkat 49 %.
Ia menargetkan dapat meraih penjualan hingga 2 juta ton untuk tahun ini. Kapasitas produksi untuk memenuhi demand di Sumbagsel juga akan ditingkatkan menjadi 3,85 juta ton untuk tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News