Reporter: Siti Maghfirah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) menargetkan peningkatan pendapatan hingga 20 % di tahun ini. Yaitu, menjadi Rp 1,83 triliun dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp 1,52 triliun.
Untuk itu, dalam menghadapi tantangan penjualan di masa mendatang, perseroan telah menyiapkan sejumlah inisiatif. Yaitu, Cost Leadership, Market Expansion, dan Business Process Streamlining.
Menurut Direktur SMBR Rahmad Pribadi, pada inisiatif Cost Leadeship perseroan menargetkan nilai efisiensi hingga akhir tahun mencapai Rp 70 sampai Rp 100 miliar. Hal ini dapat dilakukan dengan mengurangi faktor clinker, penghematan energi melalui penggunaan batubara dengan kalori rendah, serta kontrak pengadaan batubara jangka panjang hingga 2020.
"Efisiensi juga akan kami lakukan dalam penggunaan tarif listrik yang lebih murah serta biaya distribusi dan logistik," ujar Rahmad, Selasa (8/8)
Menurut Rahmad, perseroan juga telah menandatangani kontrak kerja sama angkutan kereta api dengan PT KALOG (Kereta Api Logistik) untuk rute Stasiun Tiga Gajah, Baturaja menuju stasiun Tegineneng Lampung sejauh 191 Km, Pidada Lampung sejauh 227 Km, dan Lubuklinggau Sumsel sejauh 322 Km.
Sementara itu, untuk Tegineneng dan Lubuklinggau juga akan disiapkan gudang buffer stock sebagai hub distribusi semen. Hal ini menurutnya dapat meningkatkan efisiensi untuk biaya distribusi.
Untuk inisiatif Market Expansion, perseroan menargetkan pembukaan pasar baru yaitu di Jambi danBengkulu. Hal ini dilakukan karena pertumbuhan penjualan di Jambi dan Bengkulu cukup baik hingga masing-masing 54 % dan 29 % hingga akhir bulan Juni ini.
"Inisiatif yang terakhir yaitu Business Process Streamlining bertujuan untuk percepatan dalam pengambilan keputusan," lanjutnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News