kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Semen Indonesia dan Bina Karya Kerja Sama Sediakan Green Cement untuk Proyek IKN


Jumat, 31 Mei 2024 / 10:08 WIB
Semen Indonesia dan Bina Karya Kerja Sama Sediakan Green Cement untuk Proyek IKN
ILUSTRASI. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) dan PT Bina Karya (Persero) menjalin kerjasama dalam penyediaan solusi bahan bangunan untuk proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).


Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) dan PT Bina Karya (Persero) menjalin kerjasama dalam penyediaan solusi bahan bangunan untuk proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Penandatanganan kesepakatan kerja sama tersebut dilakukan Direktur Utama SMGR Donny Arsal dan Direktur Utama Bina Karya, Boyke Prasetyanto di The East Tower, Jakarta, Kamis (30/05). 

Green Cement dalam proses produksinya menghasilkan emisi gas rumah kaca (emisi karbon) yang lebih rendah dibandingkan semen konvensional (OPC), namun tetap memberikan kinerja setara di kelas peruntukannya.

Beberapa produk green cement  SMGR adalah semen hidraulis untuk proyek-proyek infrastruktur dan aplikasi turunan semen seperti paving porous untuk solusi air tergenang, SpeedCrete untuk solusi beton cepat kering, semen PCC untuk infrastruktur umum dan soil stabilizer, slag cement untuk marine structure, highrise building dan bendungan, serta semen masonry untuk aplikasi non-struktural. 

Green cement dari SMGR sejauh ini telah menghasilkan penurunan emisi karbon sampai dengan 38% per ton semen lebih rendah dibandingkan OPC. Kesiapan SMGR dalam menyediakan green cement diharapkan bisa menjawab kebutuhan solusi bahan bangunan yang lebih ramah lingkungan. 

Baca Juga: Kinerja Tahun Ini Diramal Stagnan, Simak Rekomendasi Saham SMGR Berikut

Tak hanya untuk pasokan green cement, kerja sama antara SMGR dan Bina Karya ini juga mencakup pemanfaatan aset dan sumber daya pendukung kegiatan bisnis di IKN dan daerah mitra yang dikelola oleh kedua belah pihak, serta potensi kerja sama lainnya.

Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo mengatakan penandatanganan kerja sama ini mewakili dua proyek besar yaitu IKN yang menjadi simbol komitmen negara menuju net zero emission, dan komitmen Kementerian BUMN yang mendorong seluruh BUMN di sektornya masing-masing untuk melakukan carbon mapping dan carbon reduction yang terukur. 

"Dalam konteks penurunan karbon nasional, kita ingin ada upaya dalam proses produksi semen yang sedemikian rupa bisa menghasilkan kekuatan dari sisi kualitas dan mampu menurunkan jejak karbon. Ini menjadi salah satu katalis yang bisa menjadikan SIG sebagai penyedia bahan bangunan dalam kategori green karena menjalankan prinsip-prinsip ESG secara baik," tutur Kartika dalam keterangannya, Kamis (30/5). 

Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah menambahkan, pembangunan IKN merupakan kerja besar pemerintah untuk memastikan bahwa bangsa Indonesia memiliki cita-cita yang harus diselesaikan. 

Sebagai pembina jasa konstruksi, Kementerian PUPR berkewajiban untuk mendorong implementasi prinsip-prinsip konstruksi keberlanjutan, melalui rantai pasok hijau yang utamanya menggunakan produk-produk lokal, produk-produk unggulan, dan produk-produk ramah lingkungan.

"Untuk optimalisasi penggunaan semen ramah lingkungan (Non-OPC), kami tidak mungkin bekerja sendirian, perlu kolaborasi dengan banyak pihak termasuk produsen bahan bangunan seperti SIG, kontraktor, maupun pengguna jasa dalam hal ini satuan kerja, atau sektor swasta yang melakukan investasi khususnya di IKN,” ucap Zainal. 

Lebih lanjut, Zainal menambahkan bahwa pada tahun 2024, Kementerian PUPR akan menjalankan realisasi lebih dari Rp 157 triliun anggaran APBN. 

“Sebagaimana arahan pemerintah, gelombang pertama pembangunan IKN sudah dimulai sejak 2022, dengan magnitude pembangunan dalam periode 2022 - 2024 mencapai hampir Rp 80 triliun. Ini tentunya menjadi peluang bagi kita bersama untuk mengoptimalkan sumber-sumber daya untuk mewujudkan pembangunan IKN sesuai cita-cita bersama dan agenda pembangunan lain secara keseluruhan,” tutur Zainal. 

Sejak Desember 2022, SMGR dipercaya memasok bahan bangunan untuk kebutuhan pembangunan infrastruktur IKN.

Kerja sama dengan Bina Karya ditargetkan menjadi peluang pertumbuhan bisnis bagi SMGR terutama di tengah kondisi industri yang mengalami oversupply, serta memperluas dampak dari nilai tambah diversifikasi produk dan solusi SMGR untuk konstruksi yang berdaya tahan dan berorientasi pada lingkungan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×