Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) atau SIG terus memperkuat perannya dalam transformasi industri semen menuju ekonomi hijau.
Komitmen ini kembali mendapat pengakuan melalui penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) 2024 yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
SIG dan anak usahanya meraih tiga PROPER Emas dan lima PROPER Hijau berkat kinerja lingkungan yang melampaui standar kepatuhan (beyond compliance).
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Semen Indonesia (SMGR) Jelang Akhir Tahun 2024
Pencapaian ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, dengan tambahan satu PROPER Emas yang diberikan kepada Pabrik Tuban, Jawa Timur (SIG), serta dua pabrik milik PT Solusi Bangun Indonesia Tbk di Cilacap, Jawa Tengah, dan Lhoknga, Aceh.
Sementara itu, PROPER Hijau diraih oleh Pabrik Indarung (PT Semen Padang), Pabrik Pangkep (PT Semen Tonasa), Pabrik Rembang (PT Semen Gresik), PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Pabrik Tuban, serta PT Semen Baturaja Tbk.
Sebagai bentuk apresiasi atas kepemimpinan dalam keberlanjutan lingkungan, Direktur Utama SIG, Donny Arsal, dianugerahi penghargaan Green Leadership Utama, sementara Direktur PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, Asri Mukhtar, menerima penghargaan Green Leadership Madya.
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hanif Faisol Nurofiq, pada 24 Februari 2025 di Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.
Baca Juga: Cermati Rekomendasi Saham Semen Indonesia (SMGR) di Tengah Musim Hujan
Pada kesempatan itu, Donny menyatakan bahwa penghargaan ini merupakan hasil kerja kolektif seluruh manajemen dan karyawan serta dukungan dari pemangku kepentingan.
Prestasi ini semakin memantapkan SIG sebagai pemimpin transformasi industri bahan bangunan menuju ekonomi hijau dengan menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan sosial.
SIG mengadopsi prinsip sustainability yang berlandaskan tiga pilar utama: prosperity, people, dan planet. Salah satu program unggulannya adalah Ecopark Kambangsemi di Tuban, Jawa Timur.
Area pascatambang ini diubah menjadi destinasi wisata edukasi pertanian, peternakan, dan perikanan. SIG juga mengembangkan pemanfaatan limbah tongkol jagung sebagai bahan bakar alternatif, yang membantu menurunkan emisi karbon dalam proses produksi semen.
Selain itu, di Cilacap, Jawa Tengah, PT Solusi Bangun Indonesia Tbk mengintegrasikan konsep ekonomi sirkular dengan melibatkan kelompok rentan dalam pengolahan sampah menjadi produk upcycle serta bahan bakar alternatif refused-derived fuel (RDF).
Program ini tidak hanya mengurangi dampak lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penjualan produk hasil daur ulang.
Baca Juga: Semen Indonesia (SMGR) Dibayangi Persaingan Ketat, Cek Rekomendasi Sahamnya
Di Lhoknga, Aceh, PT Solusi Bangun Andalas menjalankan Program Solusi Bersama Jaga Ekosistem Pesisir dan Laut Bebas Sampah. Inisiatif ini mengolah limbah kelapa menjadi cocofiber untuk filtrasi air dan cocopeat sebagai media tanam, yang membantu efisiensi penggunaan air dan mendukung pertanian lokal.
Donny Arsal menambahkan bahwa pemanfaatan limbah sebagai bahan bakar alternatif tidak hanya berkontribusi pada kelestarian lingkungan tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan.
Penggunaan limbah tongkol jagung, misalnya, berpotensi menurunkan biaya bahan bakar hingga Rp947 juta per tahun serta mereduksi emisi CO2 hingga 4.416 ton per tahun.
Dengan berbagai inisiatif dan pencapaian ini, SIG semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemimpin industri semen dalam mendukung ekonomi hijau dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News