kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semester I-2019, Acset Indonusa (ACST) dekap Rp 1,44 triliun kontrak baru


Rabu, 17 Juli 2019 / 20:04 WIB
Semester I-2019, Acset Indonusa (ACST) dekap Rp 1,44 triliun kontrak baru


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Acset Indonusa Tbk (ACST) terus berupaya meraup kontrak baru pada tahun ini. Perusahaan masih membidik proyek-proyek infrastruktur, salah satunya pengerjaan engineering, procurement and construction (EPC) untuk keperluan proyek pembangkit listrik.

Maria Cesilia Hapsari, Sekretaris Perusahaan ACST menjelaskan bahwa sampai semester I perusahaan telah mendekap 6 kontrak baru. Sampai akhir tahun ini manajemen berharap target Rp 15 triliun kontrak baru bisa terealisasi.

Sampai di semester I, manajemen baru merealisasikan kontrak baru senilai Rp 1,44 triliun. Kontributor terbesar berasal dari proyek PLTU Soma Karimun berkapasitas 2x31 MW, disusul Jawa I Civil Works, Runoff Pond PLTU Batang, Skysuites Mega Kuningan, Jakarta International Collage dan PT Bayer Indonesia. "Ini kontrak baru kami, betul sampai semester I Rp 1,44 triliun," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (17/7).

Selain itu, manajemen juga tengah menanti proyek pekerjaan konstruksi untuk proyek Jalan Tol Cikunir-Ulujami sepanjang 36,5 kilometer (Km). Untuk bisa menggamit proyek jalan tol yang dibangun layang tersebut bahkan ACST ikut dalam konsorsium bersama PT Nusantara Infrastructure Tbk (META), PT Adhi Karya Tbk (ADHI) dan PT Triputra Utama Selaras.

"Untuk proyek Tol Cikunir-Ulujami sebaiknya bisa ditanyakan kepada (pemegang saham) mayoritas PT Nusantara Infrastructure Tbk. (Saat ini) Belum dimulai pekerjaannya, masih menunggu izin," lanjutnya.

Proyek yang akan masuk dalam jaringan Jakarta Outer Ring Road III ini diperkirakan akan menelan investasi Rp 22,5 triliun. Strategi ACST ikut masuk dalam konsensi tersebut juga merupakan strategi untuk bisa mengempit kontrak pengerjaan konstruksi proyek tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×