Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk mencatatkan penjualan sebesar Rp 2,12 triliun atau menurun 20% ketimbang penjualan pada tahun sebelumnya sebesar Rp 2,65 triliun. Segmen kelapa sawit memberikan kontribusi 79% dari total penjualan emiten berkode saham DSNG ini, dan sisanya dari segmen produk kayu.
Penjualan kelapa sawit pada semester I-2018 tercatat sebesar Rp 1,7 triliun atau turun 16% jika dibandingkan dengan penjualan pada tahun sebelumnya. Sementara penjualan dari segmen produk kayu tumbuh 15% menjadi Rp 452 miliar.
Sampai enam bulan pertama tahun 2018, total produksi Tandan Buah Segar (TBS) mencapai 697,000 ton atau turun 16% dari perolehan tahun sebelumnya. Sementara untuk produksi CPO sebesar 187,000 ton turun 12% ketimbang tahun sebelumnya.
Untuk harga rata-rata CPO perusahaan pada semester 1 2018 sebesar Rp 7,8 juta per ton atau turun 6% dibanding harga tahun sebelumnya.
Seiring dengan turunnya penjualan, beban penjualan DSNG juga turun 15,30% menjadi Rp 1,55 triliun daripada tahun sebelumnya sebesar Rp 1,83 triliun. DSNG memperoleh laba bruto sebesar Rp 570,11 miliar turun 30,05% daripada laba bruto tahun sebelumnya sebesar Rp 822,90 miliar.
DSNG memperoleh laba bersih sebesar Rp 131,54 miliar turun 32,05% ketimbang laba bersih pada semester 1 2017 sebesar Rp 193,60 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh melandainya penjualan dari segmen kelapa sawit sebagai dampak rendahnya produksi TBS dan melemahnya harga CPO sepanjang semester I-2018.
Direktur Utama DSNG, Andrianto Oetomo mengatakan, memasuki paruh kedua 2018, diharapkan kinerja operasional kebun perusahaan membaik seiring dengan kembali normalnya pola panen yang mempernngaruhi peningkatan TBS di kuartal 3 dan 4 dibanding pada awal tahun.
“Selain itu, kami berharap harga CPO juga bisa terangkat kembali sebagai akibat adanya kebijakan B20 untuk semua segmen iindustri yang akan ditandatangani pemerinta pada 1 September 2018 ini,” katanya dalam siaran pers, Jumat (31/8).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News