kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,72   -9,77   -1.06%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semester I, Dharma Satya Nusantar (DSNG) memperoleh penjualan Rp 2,12 triliun


Jumat, 31 Agustus 2018 / 21:24 WIB
Semester I, Dharma Satya Nusantar (DSNG) memperoleh penjualan Rp 2,12 triliun
ILUSTRASI. DSNG Resmi Bagi Dividen


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk mencatatkan penjualan sebesar Rp 2,12 triliun atau menurun 20% ketimbang penjualan pada tahun sebelumnya sebesar Rp 2,65 triliun. Segmen kelapa sawit memberikan kontribusi 79% dari total penjualan emiten berkode saham DSNG ini, dan sisanya dari segmen produk kayu.

Penjualan kelapa sawit pada semester I-2018 tercatat sebesar Rp 1,7 triliun atau turun 16% jika dibandingkan dengan penjualan pada tahun sebelumnya. Sementara penjualan dari segmen produk kayu tumbuh 15% menjadi Rp 452 miliar.

Sampai enam bulan pertama tahun 2018, total produksi Tandan Buah Segar (TBS) mencapai 697,000 ton atau turun 16% dari perolehan tahun sebelumnya. Sementara untuk produksi CPO sebesar 187,000 ton turun 12% ketimbang tahun sebelumnya.

Untuk harga rata-rata CPO perusahaan pada semester 1 2018 sebesar Rp 7,8 juta per ton atau turun 6% dibanding harga tahun sebelumnya.

Seiring dengan turunnya penjualan, beban penjualan DSNG juga turun 15,30% menjadi Rp 1,55 triliun daripada tahun sebelumnya sebesar Rp 1,83 triliun. DSNG memperoleh laba bruto sebesar Rp 570,11 miliar turun 30,05% daripada laba bruto tahun sebelumnya sebesar Rp 822,90 miliar.

DSNG memperoleh laba bersih sebesar Rp 131,54 miliar turun 32,05% ketimbang laba bersih pada semester 1 2017 sebesar Rp 193,60 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh melandainya penjualan dari segmen kelapa sawit sebagai dampak rendahnya produksi TBS dan melemahnya harga CPO sepanjang semester I-2018.

Direktur Utama DSNG, Andrianto Oetomo mengatakan, memasuki paruh kedua 2018, diharapkan kinerja operasional kebun perusahaan membaik seiring dengan kembali normalnya pola panen yang mempernngaruhi peningkatan TBS di kuartal 3 dan 4 dibanding pada awal tahun.

“Selain itu, kami berharap harga CPO juga bisa terangkat kembali sebagai akibat adanya kebijakan B20 untuk semua segmen iindustri yang akan ditandatangani pemerinta pada 1 September 2018 ini,” katanya dalam siaran pers, Jumat (31/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×