Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspor sarang walet Indonesia terus bertumbuh. Pertumbuhan tersebut seiring dengan hilangnya pandangan negatif terhadap sarang walet.
"Selama 3 tahun terakhir ekspor sarang walet terus berkembang," ujar Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian (Kemtan) Banun Harpini dalam Musyawarah Nasional Perkumpulan Pengusaha Sarang Burung Indonesia (PPSBI), Jumat (2/3).
Ekspor sarang walet Indonesia tahun 2015 sebesar 700 ton. Angka tersebut terus mengalami peningkatan pada tahun 2016 mencapai 769 ton.
Lonjakan besar terjadi pada tahun 2017 di mana ekapor sarang walet Indonesia mencapai angka 1.053 ton. Melihat kenaikan tersebut Banun yakin kenaikan ekspor sarang walet akan terus berlanjut pada tahun 2018.
"Kita harapkan tahun ini bisa melampaui tahun 2017," terang Banun.
Nada optimistis juga dilontarkan oleh Ketua Umum PPSBI Boedi Mranata. Budi bilang, kenaikan ekspor sarang walet pada tahun 2018 dapat mencapai 10%.
Sebelum mencapai kesuksesan ekspor sarang walet, Boedi bulang walet Indonesia sempat mengalami masa sulit.
Tahun 1996, Boedi bilang sarang walet sempat akan dimasukkan dalam daftar barang yang diatur. Hal itu dikarenakan pernyataan bahwa burung walet hampir punah.
"Kalau sudah masuk daftar barang yang diatur akan sulit ekspor karena perlu banyak persyaratan," jelas Boedi.
Namun, melalui penjelasan peternakan burung walet, rencana masuknya sarang walet sebagai daftar barang ekspor yang diatur dibatalkan. Tidak hanya di situ, isu penyakit flu burung pun ikut memukul ekspor sarang walet Indonesia.
Tahun 2015, Boedi bilang sarang walet Indonesia kembali dapat ekspor langsung ke China. Ekspor tersebut dinilai menjadi pendorong terbukanya pasar di negara lain seperti Vietnam dan Hongkong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News