kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sempat terputus, ini penjelasan Palapa Ring Barat soal gangguan di Anambas dan Natuna


Jumat, 12 Februari 2021 / 13:00 WIB
Sempat terputus, ini penjelasan Palapa Ring Barat soal gangguan di Anambas dan Natuna
Jaringan Proyek Palapa Ring Paket Barat.


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemulihan total jaringan Palapa Ring Barat masih berjalan pasca kerusakan di sejumlah titik. Meski begitu, saat ini akses telekomunikasi di wilayah Anambas dan Natuna sudah bisa kembali digunakan dengan memanfaatkan akses jaringan Singkawang-Natuna-Anambas setelah sebelumnya sempat mengalami gangguan pada 2-3 Februari 2021 lalu.

Direktur PT Palapa Ring Barat Syarif Lumintarjo mengatakan, saat ini pemulihan pada jalur Singkawang-Ranai-Tarempa sudah pulih 100%, sementara pemulihan jalur Tarempa-Batam masih saat ini masih berlangsung.

“Ibaratnya ini kami lagi pakai ban serep. Nah kita berharap pada saat kita cari tukang tambal ban, jangan sampai bannya ini bocor lagi, sehingga kita harus buru-buru cepat-cepat memperbaiki ban ini agar supaya jaringan ini kembali memiliki back up,” kata Syarif dalam konferensi pers virtual yang berlangsung pada Kamis (11/2).

Sedikit informasi, jaringan Palapa Ring Barat merupakan bagian dari proyek Palapa Ring yang dibangun untuk wilayah paket Barat. Memiliki panjang sekitar 2.000 kilometer (km), Palapa Ring barat menghadirkan infrastruktur jaringan tulang punggung atau backbone berbasis serat optik yang menghubungkan Dumai, Bengkalis, Siak, Tebing Tinggi, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Bemban (Batam), Tarempa, Ranai, Singkawang, Kualatungkal, dan Daik Lingga. 

Infrastruktur Palapa Ring Barat di wilayah tersebut memungkinkan warga setempat untuk memanfaatkan jaringan 4G.

Pada Januari 2021 lalu, kabel Palapa Ring Barat yang menghubungkan Tanjung Bemban (Batam) ke Tarempa (Kabupaten Anambas) terputus gara-gara ada kapal asing yang melempar jangkar sembarangan. Kebetulan, saat itu kapal asing tersebut sedang mengalami kerusakan mesin dan terombang-ambing di perairan yang berjarak sekitar 19,4 km dari Tanjung Bemban. 

Saat itu, jangkar yang dilempar oleh kapal asing tersebut sempat merusak kabel Palapa Ring Barat, namun insiden tersebut tidak menyebabkan gangguan telekomunikasi yang cukup berarti, sebab kebutuhan kabel pita atau bandwidth untuk keperluan telekomunikasi di wilayah setempat masih bisa dipasok dari Singkawang.

Masalah kemudian muncul selang beberapa hari setelahnya. Syarif menuturkan, kabel Palapa Ring Barat pada jalur Ranai (Natuna)-Tarempa terputus pada 2 Februari 2021 lalu akibat  adanya aktivitas proyek galian oleh pihak lain yang mengganggu jalur kabel fiber optik atau FO milik Palapa Ring Barat. 

Selang beberapa jam setelahnya, kabel Palapa Ring Barat pada jalur Ranai-Singkawang ikut terputus di hari yang sama, namun kali ini kabel yang terputus disebabkan oleh adanya masalah pada perangkat pihak Palapa Ring Barat ketika memperbaiki kabel pada jalur Ranai-Tarempa.

Gara-gara sejumlah insiden di atas, akses telekomunikasi di wilayah Anambas dan Natuna sempat mengalami gangguan pada 2-3 Februari 2021 lalu. Akibatnya, kegiatan warga setempat turut terdampak. 

Baca Juga: Hingga akhir 2022, pemerintah akan tuntaskan pembangunan BTS 4G di 12.458 desa

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Kabupaten Kepulauan Anambas, Japrizal mengatakan, akses jaringan telekomunikasi Palapa Ring Barat memiliki peran yang besar dalam aspek kehidupan masyarakat Anambas pada berbagai sektor. Makanya, masyarakat setempat merasakan dampak yang cukup signifikan ketika akses telekomunikasi Palapa Ring Barat mengalami gangguan.

“(Gangguan telekomunikasi) Sangat terasa sekali di daerah kami, sehingga hari pertama hari kedua itu berbagai instansi itu terus bertanya kepada kami kapan akses komunikasi bisa tersambung kembali,” kata Japrizal pada sesi acara yang sama.

Hal serupa juga diungkapkan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Natuna, Raja Darmika. 

“(Masyarakat) pada bertanya-tanya karena hampir semua aktivitas, hampir semua sektor itu terbantu kan dengan adanya Palapa Ring Barat,” ujar Raja di acara yang sama.

Kepala Divisi Infrastruktur Bakti, Guntoro menilai, sosialisasi dan koordinasi seputar informasi dan kondisi infrastruktur Palapa Ring Barat menjadi hal yang perlu dilakukan dengan berbagai pemangku kepentingan mulai dari kementerian dan lembaga, operator, hingga pemerintah daerah  setempat.

Dengan cara itu, risiko kerusakan infrastruktur Palapa Ring Barat akibat adanya aktivitas pihak lain bisa diminimalisir.

“Jadi harus selalu dilakukan sosialisasi selalu dilakukan koordinasi, kemudian saling menjaga dan melibatkan teman-teman pemerintah kabupaten di sana sebagai pemilik wilayah, karena mereka yang paling tahu karakteristik wilayah tersebut,” pungkas Guntoro.

Selanjutnya: Kenali artinya, ini ucapan Tahun Baru Imlek 2572 yang bisa dikirim ke rekan kerja

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×