Reporter: Amalia Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyedia layanan video on demand (VOD) asal Malaysia, Iflix, mengalami pertumbuhan pelanggan lebih dari 80% sepanjang tahun 2019.
Tiara Sugiyono, Head of Marketing Iflix Indonesia mengatakan jika tahun ini pihaknya masih akan menaruh fokus untuk bekerjasama dengan para mitra dari perusahaan internet berbasis aplikasi.
Baca Juga: Tanpa Netflix dkk, setoran pajak dari sektor telekomunikasi masih kencang
Hal yang baru saja dilakukan adalah menggandeng TikTok, platform video berdurasi pendek asal China, yang memiliki jumlah instalasi mencapai 190juta di kawasan Asia Tenggara.
"Fokus bisnis kami di tahun 2020 lainnya adalah, terus mengembangkan bisnis advertising, lalu menghadirkan konten lokal secara eksklusif dan memproduksi original local content," jelas Tiara kepada Kontan, Kamis (16/1).
Sebagai informasi, layanan Iflix saat ini tersedia di 13 negara meliputi, Malaysia, Indonesia, Filipina, Brunei, Sri Lanka, Pakistan, Maladewa, Myanmar, Vietnam, Kamboja, Nepal, dan Bangladesh.
Baca Juga: Layanan streaming video harus mengikuti aturan dan memberikan manfaat untuk Indonesia
"Kami masih menghadapi tantangan berupa angka pembajakan yang relatif masih tinggi. Hal/ini sering kami hadapi saat merilis konten baru, hanya dalam beberapa jam, konten sudah tersebar di situs bajakan lainnya,"lanjut Tiara.
Namun di sisi lain, ia menilai jika kesadaran atau awareness masyarakat untuk menonton pada platform streaming legal makin baik dan meningkat.
"Ya dari sana, kami melihat hal tersebut bisa menjadi peluang untuk pertumbuhan pengguna yang lebih banyak lagi di tahun ini,"pungkasnya yang urung menyebutkan target pertumbuhan pelanggan tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News