kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sepanjang semester I, Adhi Karya (ADHI) kantongi kontrak baru Rp 6,1 triliun


Rabu, 21 Agustus 2019 / 13:26 WIB
Sepanjang semester I, Adhi Karya (ADHI) kantongi kontrak baru Rp 6,1 triliun
ILUSTRASI. Aktivitas pekerja proyek pembangunan LRT Jabodebek


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang semester I 2019, PT Adhi Karya Persero Tbk (ADHI) mengantongi perolehan kontrak baru senilai Rp 6,1 triliun. Angka ini tumbuh 13% dari perolehan kontrak baru di bulan sebelumnya di angka Rp 5,4 triliun.

Adapun kontrak terbesar ADHI berasal dari proyek pembangunan gedung Bank Mandiri cabang Wijaya Kusuma Jakarta, yang diestimasi memiliki nilai Rp 207,3 miliar.

Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) realisasikan kontrak baru Rp 5,4 triliun di semester I-2019

"Nilai ini sebenarnya masih agak rendah karena adanya fenomena siklikal seperti Pemilu," ungkap Enthus Asnawi, Direktur Keuangan ADHI di Jakarta, Rabu (21/8).

Lebih jauh, kontribusi perolehan kontrak sepanjang semester I, masih didominasi lini bisnis konstruksi dan energi, yakni sebesar 80,7%, lalu perolehan lini bisnis properti sebesar 19,1% dan lainnya sebesar 0,2%.

Sementara berdasarkan tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru sebesar 74,6% berasal dari proyek gedung, diikuti proyek infrastruktur sebesar 21,8% seperti pembuatan bendungan, bandara, jalur kereta api proyek-proyek EPC, dan kontribusi proyek jalan dan jembatan sebesar 3,6%.

Menilik laporan keuangan ADHI semester I 2019, perseroan memperoleh peningkatan laba bersih sebesar 1,08% di angka Rp 215,0 miliar dari Rp 212,7 miliar.

Baca Juga: Raihan kontrak baru Adhi Karya (ADHI) masih 18% dari target di semester I-2019

Namun penjualan menurun 10,69% di angka Rp 5,43 triliun dari Rp 6,08 triliun pada semester sebelumnya. Seiring dengan menurunnya beban pokok penjualan sebesar 11,43% di angka Rp 4,57 triliun, laba kotor perseroan menurun 7,57% di angka Rp 853,51 miliar dari Rp 923,42 miliar.

Sementara jumlah aset, liabilitas, dan ekuitas perseroan meningkat dibandingkan dengan akhir 2018, masing-masing sebesar 1,04%, 4,95%, dan 1,59%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×