Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
Kendati demikian, perseroan optimis bisa mencatatkan pertumbuhan produksi pada tahun ini. Dalam hal ini, perseroan berharap tambahan produksi dua kebun di Papua Barat yang mulai memasuki masa produksi komersial tahun ini.
Baca Juga: Austindo Nusantara Jaya (ANJT) lakukan pengapalan CPO perdana dari Papua Barat
Masing-masing kedua kebun ini dikelola oleh entitas anak perusahaan ANJT di Papua Barat, yaitu PT Permata Putera Mandiri (PPM) dan PT Putera Manunggal Perkasa (PMP). Sebagai informasi, saat ini PT PMP memiliki Hak Guna Usaha (HGU) atas lahan seluas 26.571 hektar (ha). Sementara, PT PPM mengelola kebun dengan HGU atas lahan seluas 18.860 ha.
Hingga 31 Desember 2019 lalu, luas area tertanam ANJT tercatat seluas 50.021 ha untuk kebun inti dan 3.668 ha untuk kebun plasma. Sementara itu, luas area tanaman menghasilkan tercatat seluas 35.133 ha untuk kebun inti dan 2.554 ha untuk kebun plasma.
Hingga tutup tahun 2020 nanti, ANJT menganggarkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 600 miliar. Alokasi penggunaan capex akan difokuskan pada program peremajaan kembali di perkebunan Sumatera Utara dan Belitung, pembangunan lini kedua pabrik kelapa sawit (PKS) di Kalimantan Barat berkapasitas 45 mt per jam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News