kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sepi, tingkat okupansi hotel turun hingga 50%


Kamis, 14 Maret 2013 / 08:49 WIB
Sepi, tingkat okupansi hotel turun hingga 50%
ILUSTRASI. Ilustrasi makan di restoran. ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/hp.


Reporter: Margareta Engge Kharismawati |

JAKARTA. Low season alias sepi wisatawan sedang melanda bisnis perhotelan saat ini. Walhasil, tingkat okupansi (hunian) hotel di Indonesia pun menurun dengan kisaran hanya 40%-50%.

"Low season mulai dari bulan Januari kemarin," kata Wiryanti Sukamdani, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) kepada KONTAN, Rabu (13/3).

Oleh sebab itu, Wiryanti bilang, hotel-hotel pun berusaha menawarkan paket-paket promosi kepada pengunjung seperti paket pernikahan Paket liburan yang menarik juga menjadi hal yang digemborkan para pelaku industri hotel untuk menggaet minat pengunjung. Sebab, perusahaan penerbangan banyak menawarkan paket promosi liburan.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) pada Januari 2013 lalu, jumlah  kunjungan wisman yang masuk melalui seluruh pintu di Indonesia pada Januari 2013 tercatat 614.328 wisman  atau mengalami penurunan sebesar 5,88% dibandingkan  periode Januari 2012 yang mencapai 652.692 wisman. Penurunan tersebut diakibatkan perayaan hari besar China atau Imlek pada tahun 2013 yang jatuh di bulan Februari.

"Bulan Januari memang sangat rendah (wisatawan) karena cuaca, liburan hari besar Imlek, juga krisis di Eropa dan Amerika yang masih berlangsung," jelas Wiryanti.

Salah satu pebisnis perhotelan di Indonesia yang terkena imbas low season ini yakni Santika. Unit bisnis Kompas Gramedia Group ini memperkirakan minimnya jumlah wisatawan yang datang ini akan berlangsung hingga bulan April mendatang.

"Bulan Maret ini seharusnya sudah normal. Mudah-mudahan di April nanti sudah bisa normal kembali," harap Guido Andriano, Corporate Director of Sales & Marketing PT Grahawita Santika kepada KONTAN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×