Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Harga batubara acuan (HBA) dalam negeri terus melanjutkan tren positif setelah mencetak kenaikan signifikan pada Agustus lalu yaitu menjadi US$ 58,37 per ton. September ini, harganya naik lagi sebesar 9,5% menjadi US$ 63,93 per ton.
Angka kenaikan ini menjadi yang terbesar pada tahun 2016. Meskipun peningkatannya perlahan. Namun Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) memastikan akan terus ada peningkatan di tahun ini.
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Dirjen Minerba) Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono menyatakan, peningkatan kebutuhan impor batubara dari China menjadi salah satu penyebab utama kenaikan signifikan tersebut.
Pasalnya, produksi batubara Negeri Tirai Bambu itu diperkirakan akan terus turun. "China yang in line pada suplai, banyak yang dikurangi. Akhirnya impor mereka jadi banyak. Kebetulan India juga sama," paparnya, Rabu (14/9).
Lanjut Bambang, yang mempengaruhi peningkatan HBA juga aktivitas industri seperti tekstil dan sepatu di Bangladesh terus bertumbuh. Ada juga peningkatan penggunaan batubara untuk pembangkit listrik di Pakistan.
Deputi Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), Hendra Sinadia menyatakan, kenaikan HBA sebesar 9,5% pada bulan ini melebihi ekspektasi pelaku pasar.
"Sebelumnya diprediksi akan ada tren kenaikan karena ada kecenderungan harga batubara sudah mencapai titik terendah. Tapi, kenaikan ini melebihi ekspektasi," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (14/9).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News