Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Guna menyerap sebanyak 1,4 juta ton beras, Bulog meneken nota kesepahaman (MoU) dengan para pemilik penggilingan padi.
Direktur Utama Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan dengan komitmen tambahan stok beras 1,4 juta ton pada September 2015, maka Stok Bulog bulan depan mencapai 3 juta ton beras. Sebab saat ini, Bulog memiliki stok beras 1,62 juta ton. Sementara penyerapan Bulog sudah mencapai 1,82 juta ton.
Jika rata-rata penyaluran Bulog 250.000 ton per bulan, maka sisa stok Bulog per September sekitar 2,75 juta ton.
Dalam MoU ini, Bulog melakukan kerjasama dengan 3.829 pemilik usaha penggilingan. Dimana penggilingan besar sebanyak 85, penggilingan sedang 391, penggilingan kecil 2.453, penerima Rice Milling Unit (RMU) atau penggilingan padi 900.
Dengan demikian ada total 3.829 perusahaan penggilingan padi yang mampu memproduksi 1,436 juta ton beras yang akan disalurkan ke Bulog pada September 2015 mendatang.
Djarot mengatakan untuk memudahkan kerjasama tersebut, Bulog akan menyerap beras dari perusahaan penggilingan berdasarkan kualitas beras. Bulog juga akan membeli sesuai harga pasar.
Selain itu, per hari Rabu (26/8), Bulog juga tidak akan mengenakan pajak penghasilan (PPH) saat membeli beras. Namun pembebasan pajak ini akan berlangsung sampai ada kebijakan baru dari Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan (Kemkeu).
Sejumlah pengusaha penggilingan beras yang hadir dalam pertemuan di Gedung Kementerian Pertanian tersebut menyatakan kesiapannya untuk menyalurkan beras ke Bulog. Namun mereka mengeluhkan ada beberapa kendala di daerah. Seperti Bulog di daerah yang enggan membeli beras dari Madura tanpa alasan yang jelas.
Ada juga yang mengeluhkan Bulog memilih-milih dalam membeli beras. "Kalau ada Bulog di daerah menolak membeli beras dari Anda, hubungi saya," ujar Wahyu Direktur Pengadaan Bulog kepada para pengusaha penggilingan Beras.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyambut baik kerjasama tersebut. Ia mengatakan akan mendorong pengadaan beras nasional untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Maka dengan adanya komitmen dari perusahaan penggilingan beras untuk menyalurkan beras ke Bulog, maka pasokan beras akan aman.
Kabareskrim Komjen Budi Waseso mengatakan polisi siap menegakkan aturan dan mengamankan ketersediaan pasokan di lapangan. Ia juga berjanji akan menindak pihak-pihak yang menimbun beras untuk kepentingan pribadi. Saat kepolisian tengah menyelidiki penimbunan-penimbunan beras yang dilakukan oleh oknum-oknum pedagang beras.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News