Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berencana mengembangkan aspal karet untuk membantu penyerapan suplai karet yang saat ini berlebih alias over supply. Produk aspal karet juga dikembangkan untuk meningkatkan kualitas aspal di Indonesia.
Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR, Arie Setiadi Moerwanto mengatakan, kebutuhan aspal di Indonesia terus meningkat, namun belum diimbangi dengan tingkat ketersediaan aspal yang memadai.
"Kebutuhan aspal di Indonesia diperkirakan sebesar 1,2 juta ton per tahun, sementara kilang Pertamina hanya bisa suplai 300.000 ton," ujar Arie, Sabtu (16/12).
Lanjut Arie, Direktorat Jenderal Bina Marga saat ini mendapat tugas untuk menyerap kelebihan pasokan karet alam dan meningkatkan performa pengerasan aspal. Dia menjelaskan, aspal yang dicampur karet akan memberikan berbagai kelebihan di antaranya lebih lentur dan kedap air, meski diperlukan cara pengerjaan yang lebih teliti serta penyesuaian peralatan kerja.
Jika itu bisa dicapai, kata Arie, akan dihasilkan lapisan pengerasan yang sedikit lebih tipis dan kedap, sehingga bisa menutup retakan pada lapisan fondasi di bawahnya.
"Di luar negeri teknologi tersebut sudah proven, tetapi dengan menggunakan parutan atau serbuk karet bekas," ungkapnya.
Secara bertahap, lanjut Arie, pihaknya bakal menciptakan pengerasan jalan yang ramah lingkungan, berkeselamatan, dan dapat menyerap karet alam. Tak berhenti di situ, pemanfaatan karet untuk aspal juga akan menyelamatkan para petani karet di tengah harga produk yang terus merosot karena kelebihan pasokan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News