Reporter: Kenia Intan | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Polychem Indonesia Tbk (ADMG) baru menyerap 30% dari alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex). Sepanjang 2019, capex yang disediakan oleh ADMG kurang lebih US$ 10 juta.
Dana yang sudah terserap digunakan untuk peremajaan mesin DTY di pabrik polyester Karawang. Mesin baru dengan merek Barmag itu kini tengah dalam proses test running.
Baca Juga: Perang Dagang Menekan Kinerja Polychem (ADMG)
"Diharapkan bulan Oktober sudah beroperasi normal," kata Sekretaris Perusahaan PT Polychem Indonesia Tbk. Chandra Tjong ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (26/9).
Selain untuk peremajaan mesin, rencananya capex juga dimanfaatkan untuk pergantian katalis dan proyek Ethylene Oxide (EO) Purification.
Proyek Ethylene Oxide (EO) Purification dimaksudkan untuk menaikkan kapasitas produksi menjadi menjadi 50.000 ton per tahun. Proyek yang menekan dana US$ 4 juta hingga US$ 5 juta itu masih dalam proses diskusi teknis dan masih belum selesai pembahasannya.
"Sehingga tentunya belum dimulai pembangunannya," terang Chandra lagi.
Baca Juga: Begini strategi emiten tekstil Polychem Indonesia (ADMG) di tengah efek perang dagang
Sekedar informasi, menambah kapasitas produk EO memang menjadi agenda ADMG. Dengan adanya dua pabrik jenis EO, produk turunannya akan semakin terjamin. Adapun memproduksi pure ethylene oxide hanyalah salah satu tahap yang menjadi fokus ADMG saat ini.
Tahapan diskusi teknis yang lebih rinci juga tengah dilakukan untuk mengganti katalis pabrik EG2 di parik chemical Merak. Asal tahu saja, katalis di pabrik yang sudah tua dapat menurunkan produktivitas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News