Reporter: Ramadhan Sultan | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gojek dan Tokopedia resmi merger dan melahirkan entitas baru bernama GoTo pada akhir Mei 2021 lalu. Adapun PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (AKAB) menjadi perusahaan induk yang menaungi GoTo. Sebelumnya, PT AKAB menjadi nama perusahaan untuk Gojek.
VP of Corporation Communication Tokopedia Nuraini Razak mengatakan, bahwa hasil merger Gojek dan Tokopedia yakni GoTo akan memanfaatkan potensi ekonomi digital Indonesia yang sangat besar dan paling menarik di Asia Tenggara.
“Bersama-sama menjadi organisasi yang lebih kuat yakni menciptakan perusahaan yang akan menjadi juara teknologi nomor 1 di Indonesia dan perusahaan teknologi terkemuka di dunia,” kata dia kepada Kontan.co.id, Senin (26/7).
Nuraini menjelaskan, pertama, bersama GoTo akan memiliki total nilai transaksi atau gross transaction value (GTV) di tahun 2020 sebesar US$ 22 miliar atau setara Rp 314 triliun.
Baca Juga: Bukalapak dikabarkan menetapkan harga IPO di batas atas
Kedua, GoTo memiliki lebih dari 1,8 miliar transaksi lebih dari dua juta mitra driver yang terdaftar dan lebih dari 11 juta mitra usaha (merchant) per Desember 2020.
Ketiga, ada lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan dengan kontribusi sebesar 2% pada produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
“Kombinasi bisnis kami bertujuan untuk membuat hidup konsumen lebih baik dan mudah dengan memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka melalui tiga pilar utama e-commerce, layanan on-demand dan layanan keuangan. GoTo akan menjadi platform pertama yang memiliki tiga pilar ini di dalam satu ekosistem dan keunikan ini yang membedakan kami dengan perusahaan teknologi lain di dunia,” jelasnya.
Nuraini melanjutkan, pada praktiknya GoTo, misalnya masyarakat dapat memesan dan mendapatkan barang dari layanan fulfillment Tokopedia, Tokocabang pada hari yang sama melalui pengiriman same-day Gojek yang lebih cepat. Tidak hanya itu, masyarakat bisa menikmati biaya pengiriman same-day secara keseluruhan yang jauh lebih terjangkau.
“Ke depannya, kehadiran GoTo diharapkan dapat mempermudah masyarakat mendapatkan pengalaman yang terbaik dan dapat mengakses berbagai layanan yang sebelumnya mungkin sulit dijangkau, demi sekaligus menciptakan perekonomian digital yang lebih inklusif sehingga semua orang dapat lebih merasakan manfaatnya,” ujarnya.
Perihal rencana initial public offering (IPO) GoTo, Nuraini belum bisa memberikan jawabannya. Yang pasti merger Gojek dan Tokopedia merupakan persatuan dua perusahaan dengan perwakilan eksekutif yang setara di jajaran partner council.
Lanjutnya, bahwa kesepakatan ini didukung oleh investor besar termasuk Alibaba Group, Astra International, Blackrock, Capital Group, DST, Facebook, Google, JD.com, KKR, Northtar, Pacific Century Group, PayPal, Provident, Sequoia Capital, SoftBank Vision Fund 1, Telkomsel, Temasek, Tencent, Visa dan Warburg Pincus.
Baca Juga: Gelombang IPO Startup Global Belum Surut
“Kami baru saja menyelesaikan sebuah pencapaian penting dengan membentuk GoTo. Oleh karena itu, prioritas utama kami adalah memastikan kelancaran dan optimalisasi integrasi untuk dapat menjadi platform terbaik bagi jutaan konsumen, mitra usaha dan mitra lainnya di ekosistem kami,” kata Nuraini.
Lebih lanjut, Nuraini bilang, IPO memang menjadi salah satu tujuan untuk dapat mendukung pertumbuhan perusahaan ke tahap selanjutnya dan kombinasi bisnis ini akan mempercepat rencana tersebut.
“Kami memahami bahwa salah satu informasi yang ditunggu adalah terkait rencana IPO. Untuk itu, kami akan sampaikan perkembangannya dalam waktu yang tepat. Yang pasti dengan GoTo, bersama-sama kami berupaya untuk menghasilkan dampak yang lebih besar dan lebih signifikan kepada seluruh pemangku kepentingan di ekosistem kami,” ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News