kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Setelah Malaysia, CTI Rambah Filipina dan Myanmar


Rabu, 12 Februari 2014 / 08:36 WIB
ILUSTRASI. Sinopsis Jujutsu Kaisen 0, Streaming Sub Indo Resmi Tersedia di Prime Video


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Tedy Gumilar

JAKARTA. PT Computrade Technology International (CTI Group) kembali melebarkan sayap bisnisnya ke wilayah Asia Tenggara. Tahun ini, perusahaan solusi infrastruktur teknologi informasiĀ  (TI) itu akan membuka bisnis di Filipina dan Myanmar.

Langkah ini menyusul ekspansi perusahaan ke Malaysia pada semester satu tahun lalu. Direktur CTI Group Rachmat Gunawan menyatakan, di Malaysia, perusahaan menggandeng tiga mitra untuk memperkuat bisnisnya. "Di Malaysia, nama perusahaan kami adalah CTI Malaysia dan sudah ada sejak Mei 2013. Kami menggandeng Google, IBM, dan Oracle," kata dia, Selasa (11/2).

Rencananya, pada kuartal II-2014, CTI akan buka di Filipina dan kuartal ketiga tahun ini di Myanmar. "Saat ini, kami masih menjajaki peluang kerjasama dengan mitra lokal di kedua negara itu, sekaligus vendor-vendor besar TI berskala global," ujar Rachmat.

Alasan di Myanmar lebih lama karena di negara itu embargo untuk investor asing baru saja dicabut. Sehingga, diperlukan waktu yang lebih panjang, baik untuk memenuhi ketentuan regulasi setempat maupun hitung-hitungan secara bisnis.

Ke depan, Computrade Technologi bakal terus memperluas pasarnya ke negara-negara anggota ASEAN (The Association of Southeast Asian Nations). Hal ini lantaran pasar TI di ASEAN diprediksi terus bertumbuh. Riset Frost & Sullivan menunjukkan, pasar TI Asia Tenggara mencapai US$ 81,6 miliar di 2013. Pada tahun 2017, angkanya membengkak menjadi US$ 114,88 miliar.

Perusahaan distribusi dan penyedia solusi infrastruktur dan layanan teknologi informasi (TI) ini akan lebih memacu portofolio bisnis services di pasar Asia Tenggara. Menurut Rachmat, langkah ini diambil sebagai persiapan menjelang perdagangan bebas se-Asia Tenggara pada tahun 2015 nanti (AFTA).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait


TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×