kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sewa Kapal Tunda, Jasa Armada (IPCM) Lanjutkan Kerjasama dengan Jawa Satu Power


Rabu, 27 Juli 2022 / 21:04 WIB
Sewa Kapal Tunda, Jasa Armada (IPCM) Lanjutkan Kerjasama dengan Jawa Satu Power
ILUSTRASI. Penandatanganan perjanjian kerja sama jasa pelabuhan antara PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) dan PT Jawa Satu Power (JSP), pada 29 Desember 2021.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) melanjutkan kerja sama dengan PT Jawa Satu Power. Keduanya menandatangani perjanjian tambahan II (Addendum II) sewa kapal tunda untuk wilayah operasional Jawa Satu Power.

Penandatanganan digelar pada Selasa (26/7) kemarin. Direktur Utama IPCM, Amri Yusuf mengungkapkan bahwa pihaknya bermitra dalam mengembangkan dan menjaga Floating Storage and Regasification Unit (FSRU) Jawa Satu Power dalam bentuk pelayanan profesional yang berkesinambungan.

"Kami bangga bisa terus berpartner dengan PT Jawa Satu Power dalam mengembangkan proyek ini dan diharapkan ke depannya bisa terus bekerja sama," ujar Amri lewat rilis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (27/7).

Baca Juga: Laba Bersih Jasa Armada (IPCM) Naik 7% di Semester Pertama 2022

Amri melanjutkan, IPCM juga telah mengumumkan peningkatan laba dengan total laba komprehensif pada semester pertama 2022 sebesar Rp 65 miliar, naik 7% dari posisi Rp 60 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

IPCM mencatatkan pertumbuhan pendapatan pada enam bulan 2022 menjadi Rp 428 miliar. Kontribusi terbesar diperoleh dari jasa penundaan kapal Rp 355 miliar atau 83% dari total pendapatan.

Sedangkan kontribusi jasa pengelolaan kapal sebesar 6% atau Rp 27 miliar, jasa pengangkutan dan lainnya sebesar 6% atau Rp 25 miliar, dan jasa pemanduan sebesar 5% senilai Rp 21 miliar.

Baca Juga: Mencari Saham Pelayaran yang Layak Angkut

Pendapatan dari jasa penundaan kapal terdiri dari pelabuhan umum sebesar Rp 221 miliar, Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS) senilai Rp 79 miliar dan Terminal Khusus (Tersus) senilai Rp 55 miliar. TUKS memberikan peningkatan tertinggi yaitu 15% dibanding semester pertama tahun lalu.

Meski terjadi kenaikan pada beban pokok pendapatan yang terutama disebabkan karena peningkatan di beban bahan bakar, IPCM masih berhasil mencatat kenaikan total laba komprehensif sebesar 7% menjadi Rp 6 miliar.

Selanjutnya, ada peningkatan aset sekitar 7% dari posisi akhir tahun 2021 menjadi Rp 1,5 triliun pada semester pertama 2022. Hal ini terutama karena kenaikan aset lancar sejalan dengan pertumbuhan pendapatan.

Baca Juga: Emiten Logistik dan Pelayaran Kian Ramai, Saham Berikut Masih Layak Dipilih

Total liabilitas meningkat 47% dari Rp 271 miliar menjadi Rp 398 miliar antara lain karena pengakuan atas progres fisik satu unit kapal tunda dan tiga unit kapal pandu. 

“Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang masih dipengaruhi oleh pandemi, mulai meningkatnya inflasi di seluruh dunia, perang di Eropa, yang turut mempengaruhi harga bahan bakar, IPCM tetap mampu menjaga kinerja dan membukukan peningkatan laba,” sebut Amri.

Pada bulan Juli ini, IPCM juga membagikan dividen final tahun buku 2021 sebesar 80%. "Hal ini menunjukkan apresiasi serta komitmen Perseroan kepada pemegang saham dan investor yang selalu memberikan dukungan kepada IPCM," pungkas Amri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×