Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Walaupun PT Shell Indonesia gagal untuk ikut menjadi distributor bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tahun 2010, BPH Migas berjanji tidak akan menutup kesempatan bagi perusahaan tersebut untuk menjadi distributor BBM bersubsidi tahun berikutnya.
Tahun 2010, peluang Shell untuk menyalurkan BBM bersubsidi sudah tertutup. PT Shell Indonesia dinyatakan gugur oleh BPH Migas. Alasannya, Shell terlambat menyampaikan surat kesanggupan yang semestinya sampai di meja BPH Migas pada 26 Oktober lalu.
"Kami akan kasih kesempatan kepada semua. Selama BBM masih public service obligation (PSO), nanti akan dibuka tendernya," kata Tubagus Haryono, Kepala BPH Migas, kemarin.
Sebagaimana ditulis KONTAN (edisi 2 November 2009), Shell Indonesia kecewa karena hanya mendapat jatah wilayah distribusi di Medan bersama dengan Pertamina.
Nah, hingga 26 Oktober 2009 lalu BPH Migas belum memperoleh surat yang menyatakan kesanggupan dari Shell. Baru pada tanggal 2 November, BPH Migas menerima surat kesanggupan dari Shell, namun BPH Migas menolaknya karena sudah telat, sehingga Shell dinyatakan gugur.
Akibat gugurnya Shell, menurut Tubagus, jatah distribusi BBM bersubsidi untuk Shell akan dikembalikan kepada Pertamina. Alasan Tubagus, BPH Migas mempertimbangkan kemampuan dari infrastruktur penyalur BBM tersebut.
Hingga kini, belum bisa diperoleh tanggapan dari pihak Shell. Manajer External Affairs and Communication Shell FathiaSyarif Fathia mengaku belum ada keputusan resmi. "Kalau sudah ada, nanti akan saya beritahu," ujar Fathia.
BPH Migas juga berjanji memperbaiki proses tender BBM bersubsidi pada tahun depan dengan membuka lebih awal agar peserta lebih siap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News