Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. ShopeePay, layanan pembayaran digital yang berkomitmen mendorong akses digitalisasi finansial bagi pelaku bisnis dan konsumen di seluruh Indonesia, di bulan April menghadirkan ShopeePay Talk edisi spesial Ramadan dengan tema ‘Tangkap Peluang Ramadan, Raih Kemenangan’.
Melalui episode kali ini, ShopeePay bersama dengan beberapa pelaku bisnis dalam industri ritel, fesyen, hingga bisnis F&B yang legendaris, mengupas lebih dalam bagaimana strategi mereka dalam menarik minat dan memenuhi kebutuhan pelanggan selama Ramadan di tengah pandemi.
Pelaksanaan ibadah bulan suci Ramadan tahun lalu telah menciptakan tantangannya sendiri bagi setiap orang dan tentunya juga para pelaku bisnis. Lebih dari itu, situasi pandemi juga mendorong para pelaku bisnis untuk harus secara cepat beradaptasi dan mengubah strategi bisnisnya dalam menghadapi Ramadan.
Namun, pengalaman tersebut telah menjadi pelajaran berharga untuk membangun kembali strategi bisnis mereka guna mengakomodasi kebutuhan Ramadan masyarakat Indonesia di tahun ini.
Eka Nilam Dari, Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay mengatakan, kemeriahan bulan suci Ramadan senantiasa menyimpan segudang potensi yang dapat mendukung perkembangan bisnis para pelaku usaha.
"Dalam rangka merayakan bulan suci Ramadan tahun ini, ShopeePay berkomitmen untuk membantu para mitra usaha kami terus tumbuh dan bersama-sama membantu mengakomodasi kebutuhan masyarakat dengan menghadirkan rangkaian promo menarik, berkolaborasi dengan lebih banyak mitra dan dan menghadirkan wadah berbagi yang inspiratif seperti ShopeePay Talk episode spesial Ramadan ini," ujar Eka dalam siaran pers, Selasa (20/4).
Baca Juga: E-commerce diprediksi tumbuh 3 kali lipat, bisnis pergudangan turut terdongkrak
Dalam rangka pelaksanaan bulan suci Ramadan tahun kedua di tengah pandemi, ShopeePay Talk edisi spesial Ramadan kali ini memaparkan beberapa strategi untuk menangkap peluang Ramadan dari berbagai pelaku industri. Pertama yaitu mudahkan transaksi konsumen dan berbagi dengan keluarga jauh.
Menurut Eka, ruang gerak masyarakat Indonesia dalam merayakan Ramadan dan Hari Raya di tengah pandemi tahun ini masih cukup terbatas. Belum lagi, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan larangan mudik Idul Fitri 2021 secara resmi.
Namun, permintaan masyarakat terhadap kebutuhan sehari-hari masih sangat tinggi terutama di tengah perayaan Ramadan dan momen menjelang Idul Fitri. Situasi tersebut menjadi tantangan sekaligus kesempatan bagi Hypermart.
Joseph Martius, Head of Marketing and Promotion PT Matahari Putra Prima Tbk menjelaskan, sejak awal pandemi, banyak masyarakat Indonesia yang lebih memilih berbelanja dengan volume yang lebih besar untuk mempersiapkan stok kebutuhan rumah tangga dan meminimalisir aktivitas keluar rumah.
Untuk itu, pihaknya menghadirkan kemudahan dalam melakukan pemesanan online lewat fitur Chat & Shop serta memastikan keamanan transaksi tanpa kontak bagi pelanggan yang langsung berbelanja di gerai-gerai Hypermart. Fitur Chat & Shop diharapkan juga akan membantu masyarakat yang tidak mudik untuk dapat berbagi sembako dan kebutuhan lainnya kepada keluarga di kampung halaman hingga ke puluhan kota di Indonesia.
"Kami juga menghadirkan program Kejutan Sabtu Berkah dan penawaran lainnya yang turut didukung oleh layanan pembayaran digital seperti ShopeePay untuk memberikan keuntungan lebih bagi para konsumen,” kata Josep.
Kedua, beradaptasi dengan kebutuhan dan perilaku konsumen. Pembatasan aktivitas masyarakat di tengah pandemi membuat mereka memilih untuk menghabiskan lebih banyak waktu di rumah. Hal ini mendorong para pelaku bisnis beradaptasi dan tetap kreatif untuk menghadapi perubahan perilaku konsumen, seperti meluncurkan produk makanan beku siap masak.
Irman Febrianto, Marketing Manager Es Teler 77 menjelaskan, di bulan Ramadan tahun ini, pihaknya menyediakan paket Rahmat (Rame-Rame Lebih Hemat) yang berisi beberapa produk makanan beku andalan Es Teler agar para konsumen tetap dapat membawa kehangatan sajian khas Es Teler 77 bersama dengan keluarga besar di rumah.
"Paket khusus Ramadan tersebut juga dapat menjadi opsi hampers Ramadan untuk dikirimkan ke kerabat terdekat. Selain itu, kami juga akan terus menghadirkan inovasi menu sembari menjaga citarasa khas Es Teler 77 yang sudah berdiri selama 38 tahun ini,” ungkap Irman.
Ketiga, perkuat inovasi, kolaborasi, dan maksimalkan platform digital. Melemahnya perputaran konsumsi dan daya beli masyarakat Indonesia yang disebabkan pandemi memang memberikan dampak yang sangat besar terhadap pelaku bisnis lini kecil hingga besar. Selain sektor bisnis makanan dan minuman, sektor fesyen pun dinilai jadi salah satu sektor yang paling terdampak akibat pandemi. Namun, di tahun 2021, sektor ini kembali menunjukkan peluang untuk bangkit dan memberikan peluang bagi pelaku bisnis.
Markus Happy Ganesha, Head of Marketing and Communication Geulis mengatakan, perubahan selama pandemi menyadarkan kami akan pentingnya adaptasi dan inovasi sesuai situasi dan kebutuhan masyarakat.
"Sejak awal, salah satu strategi kami adalah dengan memanfaatkan kanal daring serta kolaborasi dengan layanan pembayaran digital, seperti ShopeePay, dalam menjangkau konsumen di seluruh Indonesia. Melalui strategi ini, bisnis kami dapat bertahan bahkan menunjukkan peningkatan transaksi yang positif. Kami percaya bahwa adopsi teknologi digital merupakan kunci untuk memenangkan momen Ramadan dan Hari Raya tahun ini,” imbuh Markus.
Selanjutnya: Tiga poros ini bakal bersaing sengit di ekosistem digital di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News