kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Siantar Top (STTP) membidik ekspor tumbuh sampai 15% akhir 2020


Selasa, 21 Januari 2020 / 13:09 WIB
Siantar Top (STTP) membidik ekspor tumbuh sampai 15% akhir 2020


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konsumer PT Siantar Top Tbk (STTP) gencar memperdalam pasar luar negeri di sepanjang tahun ini untuk meningkatkan kinerja. Rencana ini dilakukan sebagai bentuk sinergi Siantar Top terhadap prospek bisnis industri pengolahan makanan yang makin moncer. 

Asal tahu saja merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) periode Januari-Desember 2019, industri pengolahan makanan memberikan sumbangsih paling besar terhadap capaian nilai ekspor industri pengolahan sepanjang 2019. 

Tercatat industri makanan menyetor hingga US$ 27,16 miliar atau berkontribusi sebesar 21,46%. Kemudian diikuti industri lainnya seperti logam dasar, bahan kimia, pakaian, dan kertas serta barang dari kertas. 

Baca Juga: Siantar Top (STTP) Menaikkan Harga Jual Produk

Direktur Siantar Top Armin mengungkapkan, perusahaan menargetkan pertumbuhan penjualan ekspor di sepanjang tahun ini bisa tumbuh hingga 10% hingga 15%. Asal tahu saja, sejauh ini kontribusi ekspor baru 10% ke pendapatan konsolidasi Siantar Top. 

"Strategi yang akan dilakukan Siantar Top adalah dengan memperdalam ceruk pasar di negara tujuan ekspor yang sudah ada, seperti China. Belum semua wilayah di China disapu bersih oleh perusahaan," kata Armin kepada Kontan.co.id, Senin (21/1). 

Armin bilang prospek bisnis makanan di China masih besar dan beberapa produk yang akan makin gencar dijual ke sana adalah snack noodles dan biskuit.

Nah, fokus perusahaan di sepanjang tahun ini adalah meratakan pasar ke China dan beberapa negara tujuan ekspor lainnya. Armin mengungkapkan sejauh ini Siantar Top sudah jualan ke-17 negara di antaranya China, Taiwan, Korea, Australia, dan Afrika. "Pasar yang sejauh ini sudah merata dan bagus adalah Korea dan Taiwan," paparnya. 

Baca Juga: Siantar Top (STTP) menargetkan pertumbuhan penjualan hingga 15% tahun depan

Melansir laporan keuangan terakhir Siantar Top di kuartal ketiga 2019, kontribusi ekspor baru 10% atau sebesar Rp 249,09 miliar. Penjualan ekspor emiten berkode saham STTP ini tumbuh sampai 25,7% year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 198,58 miliar di akhir September 2018. 

Selain memperdalam pasar ekspor, tak ketinggalan pasar lokal juga bakal diperluas. Beberapa strategi meningkatkan pasar dalam negeri dengan menaikkan kelas sejumlah produk sehingga value dan harga naik. Kemudian lebih masif distribusi ke wilayah yang belum dijamah produk Siantar Top.

Armin mengakui saat ini perusahaan sudah melakukan riset produk baru. Meski begitu, Armin bilang hasil riset butuh waktu dan waktu yang pas untuk diluncurkan. "Kalau launching waktunya enggak pas, hasilnya kurang. Jadi lebih bagus tahan diri dulu," kata Armin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×