kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.667.000   5.000   0,30%
  • USD/IDR 16.379   -66,00   -0,40%
  • IDX 6.626   -116,99   -1,74%
  • KOMPAS100 984   -12,26   -1,23%
  • LQ45 774   -10,52   -1,34%
  • ISSI 202   -2,15   -1,06%
  • IDX30 400   -6,44   -1,58%
  • IDXHIDIV20 480   -9,60   -1,96%
  • IDX80 112   -1,50   -1,32%
  • IDXV30 117   -1,22   -1,03%
  • IDXQ30 132   -2,45   -1,81%

Siap Dongkrak Kinerja, Harum Energy (HRUM) Andalkan Lini Bisnis Batubara dan Nikel


Minggu, 09 Februari 2025 / 18:18 WIB
Siap Dongkrak Kinerja, Harum Energy (HRUM) Andalkan Lini Bisnis Batubara dan Nikel
ILUSTRASI. PT Harum Energy Tbk (HRUM) optimistis dapat mencatatkan kinerja positif dengan mengandalkan lini bisnis batubara dan nikel di tahun 2025.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Harum Energy Tbk (HRUM) optimistis dapat mencatatkan kinerja positif dengan mengandalkan lini bisnis batubara dan nikel di tahun 2025.

Corporate Secretary HRUM Renny Soependi mengatakan, kondisi pasar akan mempengaruhi kinerja pada tahun ini. Khususnya, sektor batubara yang dinilai akan tetap kuat dan stabil seperti tahun 2024 lalu. Ini tercermin dari proyeksi indeks harga batubara di level rata-rata US$ 120 per ton.

"Sebagai pemain batubara dan nikel, perusahaan akan terus bertumbuh dengan bauran pendapatan yang semakin condong ke arah nikel dimasa depan," ungkap Renny kepada Kontan, dikutip Minggu (9/2).

Baca Juga: Harum Energy Tbk (HRUM) Berharap dari Perbaikan Pasar Nikel

Renny menjelaskan, sepanjang tahun 2024 lalu sebanyak 57% pendapatan konsolidasi disumbangkan oleh lini bisnis nikel. Untuk tahun ini, HRUM memproyeksikan raihan EBITDA akan mengalami pertumbuhan selaras dengan perkembangan bisnis nikel yang dijalankan.

Sementara itu, manajemen HRUM memastikan tetap menjaga kinerja lini bisnis batubara dengan berfokus pada pengembangan aset eksisting dan manajemen biaya yang efektif.

Renny menjelaskan, untuk tahun ini pihaknya menargetkan produksi batubara sekitar 5,4 juta ton sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB).  

"Untuk bisnis nikel kami akan terus meningkatkan efisiensi operasional diseluruh proyek yang sedang berjalan termasuk meningkatkan produksi dari tambang PT Position (POS)," jelas Renny.

Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Harum Energy (HRUM) di Tengah Ketidakpastian Global

Renny melanjutkan, pihaknya juga tetap mendorong pelaksanaan proyek high-pressure acid leaching di PT Blue Sparking Energy (BSE). Proyek ini disebut telah mencapai tahap di atas 50%. Dengan demikian, proyek ini diharapkan dapat mulai berkontribusi pada kinerja perusahaan paling cepat pada akhir tahun ini atau awal tahun depan.

"Perusahaan (juga) menargetkan peningkatan produksi (nikel) didorong oleh beroperasinya smelter kedua yang dioperasikan PT Westrong Metal Industry (WMI)," terang Renny.

Selanjutnya: Rencana BPH Migas Jadi Badan Pengawas Penyaluran LPG 3 Kg Terganjal Regulasi

Menarik Dibaca: 10 Makanan yang Sehat bagi Penderita Diabetes agar Tubuh Tidak Lemas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×