Reporter: Albertus M. Prestianta | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. PT Waskita Karya tengah sibuk menyiapkan hajatan untuk masuk bursa. Soalnya, rencana penawatan saham perdana atau initial public offering (IPO) Waskita dipercepat dan harus bisa terwujud tahun ini.
"Kementerian BUMN (Badan Usaha Milik Negara) meminta kami untuk mempercepat pelaksanaan IPO," ujar M. Choliq, Direktur Utama Waskita Karya kepada KONTAN, kemarin (21/5). Sebelumnya, Waskita Karya merencanakan akan melakukan IPO pada kuartal pertama 2013.
Untuk itu, Choliq mengatakan, pihaknya akan segera membentuk tim privatisasi. "Pekan ini, kami targetkan sudah dibentuk SK (surat keputusan) siapa-siapa saja yang tergabung dalam tim tersebut," ujarnya.
Setelah tim privatisasi itu terbentuk, selanjutnya adalah kick off meeting yang melibatkan Kementerian BUMN, lembaga penunjang seperti underwriter, konsultan hukum, dan calon emiten.
Choliq mengatakan, apabila semua berjalan lancar, IPO Waskita Karya di tahun 2012 bisa terealisasi. Rencananya, perusahaan akan menggunakan laporan keuangan bulan Juni untuk persiapan IPO.
Melalui IPO, perusahaan konstruksi ini mengincar dana sekitar Rp 1 triliun. Menurut Choliq, dana yang diperoleh dari IPO akan digunakan untuk memperkuat ekuitas serta menambah modal pengembangan usaha perusahaan konstruksi ini.
Ingin laba naik 30%
Waskita menargetkan, pendapatan perusahaan sepanjang tahun ini akan tumbuh 30% dibanding dengan pendapatan tahun 2011 yang mencapai Rp 7,2 triliun.
Demikian pula dengan pos laba bersih, ditargetkan tumbuh 30% tahun ini menjadi Rp 224,9 miliar.
Tahun ini, Waskita optimis bisa meraup kontrak antara Rp 17 triliun-Rp 18 triliun. "Sampai saat ini, total kontrak yang kami miliki sekitar Rp 10 triliun," ujar Choliq.
Dia menguraikan, hingga April 2012, Waskita telah memperoleh kontrak baru senilai Rp 4,6 triliun. Sedangkan kontrak sebelumnya (carry over) dari tahun sebelumnya berjumlah Rp 5 triliun.
Sekadar pembanding, nilai total kontrak Waskita pada tahun 2011 lalu antara Rp 12 triliun-Rp 13 triliun.
Salah satu proyek besar yang tengah digarap perseroan adalah pembangunan jalan tol di Bali yang menghubungkan Nusa Dua-Bandara Ngurah Rai-Pelabuhan Benoa. Choliq mengatakan, nilai proyek tersebut sekitar Rp 800 miliar.
Menurut Choliq, proyek pembangunan jalan tol itu sudah mulai dikerjakan sejak Maret 2012. "Diperkirakan April 2013 sudah selesai pembangunannya," jelasnya.
Sekedar tahu saja, panjang jalan tol tersebut mencapai 12 kilometer. Pengerjaan konstruksi jalan tol ini dibagi ke dalam empat paket, masing-masing kurang lebih sepanjang 3 km.
Waskita sendiri bertugas menggarap dua paket. Sedangkan dua paket sisanya dikerjakan oleh joint venture antara PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dan PT Hutama Karya (Persero).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News