Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sierad Produce Tbk (SIPD) telah menerapkan teknologi Halal Blockchain di Rumah Potong Ayam (RPA) sebagai langkah ekspansi digital dan pengembangan aset intelektual. Adapun setelah Halal Blockchain diimplementasikan, SIPD telah menyiapkan sejumlah rencana bisnis.
Direktur Utama Sierad Produce, Tommy Watimena menjelaskan penerapan teknologi Halal Blockchain ini sebagai langkah ekspansi digital dan pengembangan aset intelektual. "Sebagai langkah transformasi digital menjadi perusahaan Poultry yang lebih dekat ke konsumen dan customer-nya," jelasnya kepada Kontan.co.id, Senin (25/5).
Baca Juga: Sierad Produce (SIPD) bersama Great Giant Food bantu masyarakat terdampak corona
Tommy bilang hal ini dilakukan dengan seiring kesadaran pelanggan akan kesehatan dan transparansi dari proses makanan.
Dicky Saelan, Managing Director Foods PT Sierad Produce/PT Belfoods Indonesia menambahkan SIPD menerapkan teknologi halal traceability blockchain (halal blockchain) untuk memberikan jaminan kepada pelanggan mengenai aktivitas pemotongan ayam yang sudah memenuhi standard halal.
Dicky menjelaskan penerapan teknologi Halal Blockcain bertujuan untuk memberikan jaminan kepada customers dan consumers mengenai aktivitas pemotongan ayam yang betul-betul menjalankan standard halal yang ketat dan transparan.
Upaya ini dipersiapkan SIPD untuk kemungkinan di masa depan, pelanggan (dan bahkan mungkin konsumen) bisa menelusuri kegiatan pemotongan dari mulai ayam datang ke Rumah Potong Ayam (RPA) sampai dikirim ke pelanggan dan diolah oleh customers atau consumer.
Baca Juga: Terpukul wabah corona, sejumlah perusahaan padat karya masih komitmen bayar THR
"Kami memulai dari Halal karena kami yakin di Indonesia yang mayoritas penduduknya Muslim, Halal adalah sesuatu yang sangat dianggap penting baik oleh pelanggan (customers) maupun konsumen (consumers)," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (19/5).
Ditambah lagi, Dicky memaparkan konsumsi daging ayam per kapita per tahun Indonesia masih relatif kecil dibandingkan dengan negara-negara lain sehingga menurut Dicky peluangnya masih sangat besar.
Dicky menjelaskan penerapan teknologi halal blockchain bertujuan untuk memberikan jaminan kepada pelanggan dan konsumen mengenai aktivitas pemotongan ayam yang betul-betul menjalankan standard halal yang ketat dan transparan.
Pada fase pertama halal blockchain ini, Dicky menjelaskan SIPD akan memprioritaskan untuk pelanggan-pelanggan besar yang memang peduli dengan kualitas dan standard halal yang tinggi sehingga mereka bisa melakukan tracing di sistem yang telah sediakan.
Baca Juga: Japfa Comfeed (JPFA) bakal rights issue sebanyak-banyaknya 3,52 miliar saham
Di kemudian hari Sierad Produce akan melebarkan ini ke pasaran (utamanya modern trade) sehingga konsumen pun bisa melakukan tracing untuk produk yang mereka konsumsi. "Suatu saat jika kami melakukan ekspor ke negara-negara muslim yang lain pun mereka akan bisa mengakses dan menelusuri produk dengan standard halal kami yang tinggi," kata Dicky.
Melansir laporan keuangan SIPD di 2019 pendapatan bersih SIPD mencapai Rp 4,1 triliun atau naik 31,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 3,12 triliun. Adapun sebagian besar bisnis utama Sierad Produce dari segmen perunggasan yang berkontribusi sebesar 88% dari total pendapatan bersih perseroan saat itu atau senilai Rp 3,61 triliun serta mengalami pertumbuhan 32,2% year on year (yoy).
Di dalam segmen tersebut semua kategori penjualan mengalami kenaikan kecuali Day Old Chicken (DOC) yang turun 3% yoy menjadi Rp 468,58 miliar di tahun 2019. Begitu pula dengan kategori ayam potong dan peternakan ayam yang mengalami pertumbuhan pendapatan masing-masing 18,6% yoy dan 18,8% yoy.
Sedangkan di segmen bisnis makanan siap saji, SIPD memperoleh kenaikan pendapatan 27,4% yoy menjadi Rp 490,84 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News