Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
Ditambah lagi, Dicky memaparkan konsumsi daging ayam per kapita per tahun Indonesia masih relatif kecil dibandingkan dengan negara-negara lain sehingga menurut Dicky peluangnya masih sangat besar.
Dicky menjelaskan penerapan teknologi halal blockchain bertujuan untuk memberikan jaminan kepada pelanggan dan konsumen mengenai aktivitas pemotongan ayam yang betul-betul menjalankan standard halal yang ketat dan transparan.
Pada fase pertama halal blockchain ini, Dicky menjelaskan SIPD akan memprioritaskan untuk pelanggan-pelanggan besar yang memang peduli dengan kualitas dan standard halal yang tinggi sehingga mereka bisa melakukan tracing di sistem yang telah sediakan.
Baca Juga: Japfa Comfeed (JPFA) bakal rights issue sebanyak-banyaknya 3,52 miliar saham
Di kemudian hari Sierad Produce akan melebarkan ini ke pasaran (utamanya modern trade) sehingga konsumen pun bisa melakukan tracing untuk produk yang mereka konsumsi. "Suatu saat jika kami melakukan ekspor ke negara-negara muslim yang lain pun mereka akan bisa mengakses dan menelusuri produk dengan standard halal kami yang tinggi," kata Dicky.
Melansir laporan keuangan SIPD di 2019 pendapatan bersih SIPD mencapai Rp 4,1 triliun atau naik 31,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 3,12 triliun. Adapun sebagian besar bisnis utama Sierad Produce dari segmen perunggasan yang berkontribusi sebesar 88% dari total pendapatan bersih perseroan saat itu atau senilai Rp 3,61 triliun serta mengalami pertumbuhan 32,2% year on year (yoy).
Di dalam segmen tersebut semua kategori penjualan mengalami kenaikan kecuali Day Old Chicken (DOC) yang turun 3% yoy menjadi Rp 468,58 miliar di tahun 2019. Begitu pula dengan kategori ayam potong dan peternakan ayam yang mengalami pertumbuhan pendapatan masing-masing 18,6% yoy dan 18,8% yoy.
Sedangkan di segmen bisnis makanan siap saji, SIPD memperoleh kenaikan pendapatan 27,4% yoy menjadi Rp 490,84 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News