Reporter: Vina Elvira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) siap menangkap peluang pertumbuhan kinerja lewat program KRIS yang akan berlaku penuh pada 30 Juni 2025.
Head of Public Affairs Siloam International Hospitals, Jimmy Rambing menyatakan saat ini Siloam tengah mempersiapkan seluruh rumah sakit yang melayani pasien BPJS untuk menjawab kesiapan penuh dalam penerapan program KRIS.
“Kami mendukung implementasi program ini dan berkomitmen untuk memenuhi standar yang ditetapkan menjelang pemberlakuan penuh pada 30 Juni 2025,” ungkap Jimmy, kepada KONTAN, Selasa (22/4).
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, SILO telah mempersiapkan sekitar 40% dari total tempat tidur operasional di rumah sakit perseroan yang melayani pasien BPJS.
Adapun, pihaknya melihat program KRIS sebagai peluang positif yang dapat mendorong pertumbuhan, khususnya bagi rumah sakit yang melayani pasien BPJS.
Dengan peningkatan standar layanan dan akses yang lebih merata, SILO pun optimistis program ini akan berdampak positif, baik terhadap volume kunjungan dan keberlanjutan layanan di rumah sakit Siloam.
Baca Juga: Anak Usaha Lippo Karawaci (LPKR) Transaksi Tanah Rp 18,3 Miliar dengan Siloam (SILO)
Di sisi lain, untuk meningkatkan kinerja tahun ini, SILO juga baru saja memperkenalkan kepada market tentang Next Gen Siloam (NGS).
“Strategi ini akan kita terapkan pada lima tahun mendatang, di mana kita akan menjadi perusahaan kesehatan yang terintegrasi,” tuturnya.
Pada tahun ini SILO menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 1 triliun sampai dengan Rp 1,5 triliun.
Sedangkan untuk kinerja keuangan, SILO menargetkan EBITDA margin di kisaran 29%–30%, sejalan dengan target tahun sebelumnya.
“Meskipun terdapat dinamika pada kondisi makroekonomi, kami tetap optimis dapat menjaga profitabilitas melalui efisiensi operasional dan pertumbuhan volume layanan secara berkelanjutan,” tandasnya.
SILO membukukan pendapatan sebesar Rp 12,20 triliun di sepanjang 2024. Angka ini meningkat 9,08% dibandingkan Rp 11,19 triliun pada tahun sebelumnya.
Sedangkan untuk laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp 902,15 miliar. Angka ini menurun 25,52% dibandingkan laba bersih 2023 yang tercatat Rp 1,21 triliun.
Baca Juga: Pendapatan Siloam Hospitals (SILO) Tumbuh 9,1% di 2024
Selanjutnya: Cuaca Besok di Wilayah DI Yogyakarta, Hanya 1 Daerah Diramal Hujan
Menarik Dibaca: Cuaca Besok di Wilayah DI Yogyakarta, Hanya 1 Daerah Diramal Hujan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News