kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak prospek bisnis ABM Investama (ABMM) sampai tutup tahun 2021


Rabu, 27 Oktober 2021 / 16:52 WIB
Simak prospek bisnis ABM Investama (ABMM) sampai tutup tahun 2021
ILUSTRASI. Area Tambang Batubara ABM Investama


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Anak usaha PT ABM Investama Tbk (ABMM), PT Cipta Kridatama kembali meraih kontrak kerja sama jasa pertambangan dengan anak usaha PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), PT Borneo Indobara. Kontrak kerja sama ini akan berlangsung sampai dengan Desember 2025. 

Direktur ABM Investama, Adrian Erlangga mengatakan, kontrak dengan Borneo Indobara merupakan bagian dari kerjasama strategis dengan Grup Sinarmas. "Sebenarnya, kontrak dengan Borneo Indobara sudah mulai kami diskusikan dengan Sinarmas sejak beberapa tahun yang lalu, namun dengan dinamika harga Batubara, maka kontrak ini baru ditandatangani," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (27/10). 

Adrian berharap, kontrak ini bisa membantu Sinarmas meningkatkan produksinya

Direktur Utama Cipta Kridatama, Feriwan Sinatra menambahkan, pihaknya sangat optimistis kerja sama ini dapat membawa bisnis perusahaan semakin tumbuh ke depannya. 

Feriawan menjelaskan lebih lanjut bahwa kontrak ini merupakan lanjutan dari kerja sama yang terjalin dengan sangat baik antara Grup ABM dan GEMS sejak proyek di PT Kuansing Inti Makmur,  PT Karya Cemerlang Persada, PT Bungo Bara Utama, dan PT Bungo Bara Makmur (KIM Grup). 

Baca Juga: Anak usaha ABM Investama (ABMM) meraih kontrak jasa tambang dari anak usaha GEMS

Feriwan mengatakan, dengan adanya kerja sama ini semakin meningkatkan bisnis Cipta Kridatama yang berkelanjutan untuk menuju world class mining contractor. 

Lokasi pertambangan Borneo Indobara terletak di Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan. Dalam kontrak kerja sama tersebut Cipta Kridatama akan melakukan penambangan untuk pengupasan lapisan tanah penutup (overburden removal) dengan total produksi mencapai 84 juta BCM sampai dengan Desember 2025.

Feriwan juga menambahkan bahwa lokasi proyek Borneo Indobara dekat dengan lokasi proyek Cipta Kridatama di PT Tunas Inti Abadi sehingga bisa saling mendukung satu sama lain. 

“Lokasi tambang yang berdekatan dan didukung oleh penerapan Mining Value Chain dengan sinergi dari anak usaha ABM, Cipta Kridatama akan terus menjalankan operasional yang unggul dan memberikan hasil yang terbaik bagi seluruh mitra.” tambah Feriwan.

Cipta Kridatama merupakan perusahaan kontraktor tambang, anak perusahaan dari ABM, perusahaan investasi strategis bidang sumber daya energi, jasa energi, dan infrastruktur yang masih merupakan bagian dari kelompok usaha PT Tiara Marga Trakindo. 

 

Prospek bisnis hingga tutup tahun 

Adrian memaparkan, sampai dengan akhir tahun ini, ABMM akan fokus menstabilkan operasional dan membantu partner menghasilkan batubara sebanyak-banyaknya di tengah harga yang sangat baik. "Semoga tahun ini kita bisa menghasilkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu," jelasnya. 

Adapun ABMM melalui Cipta Kridatama membidik target pengupasan lapisan tanah penutup (overburden removal) di tahun 2021 tumbuh 32% yoy dibandingkan tahun lalu. 

Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya pada Juli 2021, manajemen ABMM mengatakan target OB di tahun ini akan tumbuh sampai dengan 37,14% yoy atau mencapai 192  juta ton. Namun, karena kondisi cuaca target volume OB menjadi lebih rendah. Adrian bilang, cuaca yang sangat ekstrim termasuk curah hujan yang dua kali di atas perkiraan sehingga operasional seluruh tambang terkoreksi.

Selanjutnya: Kontraktor tambang Cipta Kridatama raih kontrak baru dengan Borneo Indobara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×