kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Simak Prospek Bisnis dari Autopedia Sukses Lestari yang Bakal IPO


Kamis, 30 Desember 2021 / 06:40 WIB
Simak Prospek Bisnis dari Autopedia Sukses Lestari yang Bakal IPO


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di bidang lelang kendaraan PT Autopedia Sukses Lestari Tbk bersiap untuk menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).

Dalam prospektus yang dipublikasikan pada Selasa (28/12), anak usaha PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) ini akan menawarkan sebanyak-banyaknya 2,55 miliar saham baru atau sekitar 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdana saham.

Nilai nominal senilai Rp 16 per saham dengan harga penawaran sekitar Rp 200 sampai dengan Rp 276 per saham. Dengan demikian, Autopedia Sukses Lestari berpontesi meraih dana sebesar Rp 703,59 miliar dari hajatan IPO ini.

Sebagai informasi, saat ini ASSA mengempit 97% dari total saham Autopedia Sukses Lestari.

Baca Juga: Bersiap IPO, Autopedia Sukses Lestari Incar Dana Rp 703,59 Miliar

Rencananya, jadwal masa penawaran umum akan dilakukan pada 13 hingga 17 Januari 2022 dan tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 19 Januari 2022.

Autopedia Sukses Lestari berencana untuk menggunakan sekitar 64,98% untuk modal kerja sehubungan dengan usaha baru yang akan mulai beroperasi secara penuh pada awal Tahun 2022, antara lain usaha jual beli kendaraan bekas baik online maupun offline.

Sementara sisanya sekitar 35,02% untuk pelunasan seluruh pinjaman ke perusahaan induk.

Hingga September 2021, calon emiten ini memperoleh pendapatan sebesar Rp 135,28 miliar atau meningkat 2,57% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 131,88 miliar.

Baca Juga: Ceruk Pasar Mobil Bekas Masih Bergas, Inilah Merek Mobil yang Paling Laris Manis

Sementara dari sisi laba bersih, Autopedia Sukses Lestari mencatatkan laba bersih Rp 11,35 miliar atau tumbuh dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 8,13 miliar.

Di Indonesia, Manajemen Autopedia melihat pasar kendaraan bekas merupakan segmen yang pasarnya sangat luas. Berdasarkan survei oleh berbagai pemain pasar, sambungnya, penjualan kendaraan roda dua maupun roda empat bekas jauh lebih besar dibandingkan dengan kendaraan baru.

“Walaupun belum ada hasil survei resmi akibat sulitnya data aktual kendaraan bekas, berbagai pihak termasuk perusahaan jasa pembiayaan, perusahaan lelang maupun dealer kendaraan bekas, sering kali memperkirakan pasar kendaraan bekas bisa mencapai lebih dari dua kali lipat penjualan kendaraan baru,” papar Manajemen Autopedia dalam prospektus.

Dengan semakin meningkatnya kenaikan Gross Domestic Product (GDP) Indonesia, maka potensi dan prospek industri kendaraan bekas juga akan semakin menarik terutama bagi kalangan menengah.

Saat ini dan beberapa tahun ke depan Indonesia akan mengalami bonus demografi dengan jumlah penduduk usia produktif yang semakin besar, sehingga pertumbuhan volume jual beli kendaraan bekas baik mobil maupun motor diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang baik di masa depan.

Baca Juga: Pasar mobil bekas tetap memiliki peminat yang besar di Indonesia

Oleh karena itu, Autopedia akan terus memperkuat jaringan, memperluas servis dan penawaran kepada konsumen dan pemasok, serta menggunakan teknologi untuk memberikan kenyamanan dan meningkatkan efisiensi operasional.

Perseroan saat ini juga sudah melakukan uji coba untuk mengembangkan bisnis di segmen usaha penjualan kendaraan bekas dengan sistem online dengan target pasar penjual maupun si pembeli langsung, dengan menggunakan platform Caroline.id.

“Saat ini operasional segmen penjualan kendaraan online sudah dalam tahap persiapan untuk kemudian menjadi salah satu strategi ekspansi Perseroan yang akan segera dilaksanakan di awal tahun 2022,” tambah Manajemen Autopedia.

Pengamat Pasar Modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada menilai, bisnis Autopedia sangat berkaitan dengan kemampuan daya beli masyarakat.

Baca Juga: Adi Sarana Armada (ASSA) optimistis penjualan mobil bekas naik 15% di 2021

Ia melihat ke depannya pasar otomotif cukup menarik seiring dengan mulai meningkatnya daya beli masyarakat dan kemudahan untuk memperoleh kendaraan.

Dilihat dari rencana penggunaan dananya, Reza menambahkan, hal tersebut memperlihatkan masih adanya potensi pertumbuhan yang baik di bisnis ini. “Hal ini juga sejalan dengan kian meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap produk kendaraan,” ujarnya ketika dihubungi Kontan, Rabu (29/12).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×