Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
“Walaupun belum ada hasil survei resmi akibat sulitnya data aktual kendaraan bekas, berbagai pihak termasuk perusahaan jasa pembiayaan, perusahaan lelang maupun dealer kendaraan bekas, sering kali memperkirakan pasar kendaraan bekas bisa mencapai lebih dari dua kali lipat penjualan kendaraan baru,” papar Manajemen Autopedia dalam prospektus.
Dengan semakin meningkatnya kenaikan Gross Domestic Product (GDP) Indonesia, maka potensi dan prospek industri kendaraan bekas juga akan semakin menarik terutama bagi kalangan menengah.
Saat ini dan beberapa tahun ke depan Indonesia akan mengalami bonus demografi dengan jumlah penduduk usia produktif yang semakin besar, sehingga pertumbuhan volume jual beli kendaraan bekas baik mobil maupun motor diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang baik di masa depan.
Baca Juga: Pasar mobil bekas tetap memiliki peminat yang besar di Indonesia
Oleh karena itu, Autopedia akan terus memperkuat jaringan, memperluas servis dan penawaran kepada konsumen dan pemasok, serta menggunakan teknologi untuk memberikan kenyamanan dan meningkatkan efisiensi operasional.
Perseroan saat ini juga sudah melakukan uji coba untuk mengembangkan bisnis di segmen usaha penjualan kendaraan bekas dengan sistem online dengan target pasar penjual maupun si pembeli langsung, dengan menggunakan platform Caroline.id.
“Saat ini operasional segmen penjualan kendaraan online sudah dalam tahap persiapan untuk kemudian menjadi salah satu strategi ekspansi Perseroan yang akan segera dilaksanakan di awal tahun 2022,” tambah Manajemen Autopedia.
Pengamat Pasar Modal dari Asosiasi Analis Efek Indonesia Reza Priyambada menilai, bisnis Autopedia sangat berkaitan dengan kemampuan daya beli masyarakat.
Baca Juga: Adi Sarana Armada (ASSA) optimistis penjualan mobil bekas naik 15% di 2021
Ia melihat ke depannya pasar otomotif cukup menarik seiring dengan mulai meningkatnya daya beli masyarakat dan kemudahan untuk memperoleh kendaraan.
Dilihat dari rencana penggunaan dananya, Reza menambahkan, hal tersebut memperlihatkan masih adanya potensi pertumbuhan yang baik di bisnis ini. “Hal ini juga sejalan dengan kian meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap produk kendaraan,” ujarnya ketika dihubungi Kontan, Rabu (29/12).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News