kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.956.000   25.000   1,29%
  • USD/IDR 16.555   -90,00   -0,55%
  • IDX 6.926   28,03   0,41%
  • KOMPAS100 1.005   3,86   0,39%
  • LQ45 777   2,30   0,30%
  • ISSI 221   0,99   0,45%
  • IDX30 403   1,61   0,40%
  • IDXHIDIV20 475   0,87   0,18%
  • IDX80 113   0,26   0,23%
  • IDXV30 115   0,38   0,33%
  • IDXQ30 131   -0,13   -0,10%

Simak strategi Elnusa (ELSA) kerja pendapatan Rp 7 triliun di 2021


Sabtu, 02 Oktober 2021 / 06:50 WIB
Simak strategi Elnusa (ELSA) kerja pendapatan Rp 7 triliun di 2021
ILUSTRASI. Pengeboran migas di Blok Mahakam yang didukung Elnusa.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Elnusa Tbk (ELSA) optimistis, target pendapatan sebesar Rp 7 triliun untuk tahun 2021 dapat tercapai. Mengingat, sejumlah kontrak anyar sudah diraih perusahaan di paruh pertama tahun ini, yang bisa mengerek kinerja di semester II-2021.

"Kami proyeksikan dengan kontrak on hand, kami optimistis di akhir tahun bisa mencapai di angka Rp 7 triliun," kata Direktur SDM & Umum merangkap Direktur Keuangan Elnusa Tenny Elfrida dalam gelaran Public Expose Virtual, Jumat (1/10).

Dia melanjutkan, optimisme perusahaan dalam mencapai target ini juga ditopang dengan kinerja operasional selama paruh pertama tahun ini.

Sepanjang semester I 2021, ELSA membukukan pendapatan sebesar Rp 3,71 triliun atau turun 4,74% year on year (yoy) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pada semester I 2020 lalu, ELSA membukukan pendapatan sebesar Rp 3,89 triliun.

Baca Juga: Elnusa Petrofin gaet Bank Mandiri berikan layanan pembiayaan agen dan mitra principal

Adapun, komposisi pendapatan ELSA semester I 2021 ini sebesar 53% dari segmen distribusi dan logistik, 39% dari segmen hulu dan sebesar 8% dari jasa support. Kondisi ini sedikit berbeda dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Pendapatan ELSA pada semester I 2020 lalu ditopang oleh segmen hulu sebesar 54% dan distribusi & logistik sebesar 42% serta sisanya 4% dari jasa support.

Direktur Utama ELSA ALi Mundakir menjelaskan, penurunan kontribusi sektor hulu migas dikarenakan dampak pandemi covid-19 yang terjadi sepanjang tahun lalu. Pandemi covid-19 yang berimbas pada fluktuasi harga minyak diakui mempengaruhi tarif sektor migas.

Kendati demikian, dengan tren harga minyak yang terus meningkat hingga menembus di atas US$ 70 per barel dalam beberapa waktu terakhir diyakini bakal turut meningkatkan aktivitas hulu migas.

 



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×