Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) tengah menjajaki peluang kerja sama ekspor dengan sejumlah calon partner strategis.
Setelah sebelumnya berhasil mendapatkan tiga partner ekspor dari India, Hartadinata kini sedang mempertimbangkan untuk menambah partner ekspor baru dari negara lain.
“Ke depannya kami sedang ada due diligence untuk partner strategis lainnya dari beberapa negara, seperti Asia, Saudi Arabia, dan negara-negara Asia Timur. Mereka sudah menawarkan potensi kerja sama tersebut,” ungkap Direktur Investor Relations Hartadinata Abadi Thendra Chrisnanda ketika ditemui seusai Grand Launching Aplikasi EmasKita di Jakarta pada Kamis (8/6).
Pemilihan negara-negara Asia sebagai tujuan negara ekspor bukan tanpa alasan. Menurut pemaparan Thendra, pembeli emas terbesar di dunia itu dua terbesarnya berasal dari Negara India dan China.
Baca Juga: Getol Berinovasi, Hartadinata Abadi (HRTA) Targetkan Bisnis Digital Tumbuh Hingga 50%
Maka dari itu, HRTA melihat adanya potensi pasar yang sangat besar di negara-negara Asia. Di mana, konsumsi emas di India saja bisa mencapai 700 ton lebih setiap tahunnya.
“Yang memang ini didorong, kalau kami lihat di negara-negara Asia tidak terlepas dari culture, kan masyarakat India itu suka pake perhiasan dan juga terkait religion, serta sosial status itu tak lepas juga dari Indonesia, untuk menunjukkan status sosialnya salah satu ditujukan dari penggunaan perhiasan emas,” jelas Thendra.
Sebagai gambaran, HRTA mulai menjajal pasar ekspor sejak tahun 2023. Hingga saat ini perseroan sudah bekerjasama dengan tiga partner dari India, yakni Bright Metal Refiners (Bright Gold), Kundan Care Product LTD (Kundan), dan BIS (Bureau of Indian Standards).
Dengan potensi yang besar tersebut, pihaknya memproyeksikan kontribusi ekspor di kuartal kedua akan lebih tinggi dari kuartal pertama. Sebab, pada periode tersebut HRTA telah mendapatkan dua partner ekspor tambahan.
“Jadi lebih bagus untuk kontribusi ekspor karena kami ada tambahan dua parnet baru. Jadi di kuartal I-2023, hanya ada satu partner, tetapi di kuartal kedua dapat dua partner baru jadi kami ada tiga partner terutama ke India,” sebutnya.
Thendra mencatat, selama kuartal pertama 2023 kontribusi penjualan ekspor HRTA mencapai sekitar Rp 500 miliar atau berkisar 30% dari total penjualan perseroan.
Meski tak bisa membeberkan berapa angkanya, dia menyebutkan bahwa realisasi kinerja di kuartal kedua ini akan lebih baik dari kuartal pertama. Selain karena adanya momentum lebaran, penambahan dua partner baru juga bisa mendongkrak kinerja perusahaan di kuartal kedua nanti.
“Pertumbuhan exponential dan akan solid di kuartal kedua 2023 ini karena ditopang di domestik itu ada lebaran, tahun ini kami harapkan lebih dari 40% (pertumbuhan kuartal II-2023) karena ditambah ekspor juga,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News