Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT PP (Persero) Tbk (PTPP) optimistis bisa memenuhi target perolehan kontrak baru di tahun 2022 sebesar Rp 31 triliun. Sejumlah strategi pun coba diterapkan oleh emiten pelat merah tersebut untuk meraih kontrak baru.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko merangkap Sekretaris Perusahaan PTPP Agus Purbianto menyebut, pihaknya masih melakukan proses finalisasi realisasi kontrak baru per kuartal I-2022. Secara umum, kontrak baru PTPP di tahun ini bakal berasal dari segmen engineering, procurement, construction (EPC), jalan dan jembatan, sumber daya alam (SDA), gedung, prasarana perhubungan, dan proyek anak perusahaan.
PTPP menerapkan beberapa strategi untuk mencapai target kontrak baru di tahun ini. Salah satunya adalah ikut berpartisipasi aktif dalam rencana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Kalimantan Timur.
Baca Juga: Dapat Proyek Pipa Gas Cirebon-Semarang (Cisem), Begini Persiapan PTPP
Selain itu, PTPP juga fokus pada rencana proyek-proyek strategis nasional yang meliput infrastruktur jalan dan jembatan, bendungan, rumah sakit, stadion, gedung pendidikan, dan lain-lain. “Kami juga ikut berpartisipasi aktif dalam rencana proyek-proyek BUMN dan swasta yang mulai tumbuh seperti Gedung Data Center, Bank Indonesia, dan lain sebagainya,” ungkap Agus, Jumat (20/5).
Dalam berita sebelumnya, PTPP tengah fokus menggarap tiga proyek besar di wilayah Jakarta. Di antaranya adalah Gedung IT Bank Mandiri Bumi Slipi, Kantor Kejaksaan Agung, dan Revitalisasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Ketiga proyek ini ditargetkan rampung di akhir tahun 2022 dan 2023.
Baru-baru ini, PTPP juga telah ditunjuk Kementerian ESDM untuk ikut menggarap proyek pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Cisem) ruas Semarang-Batang bersama PT Elnusa Tbk (ELSA) dalam bentuk Kerja Sama Operasi (KSO).
PTPP sebenarnya mampu meraih kinerja positif di kuartal I-2022. Pendapatan usaha PTPP naik 50,79% (yoy) menjadi Rp 4,28 triliun. Laba bersih perusahaan ini juga naik 13,42% (yoy) menjadi Rp 53 miliar.
Tak hanya itu, di periode kuartal I-2022, PTPP telah merealisasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 854 miliar. Dana tersebut dipakai untuk membiayai anak usaha utama sebesar Rp 250 miliar, anak usaha non utama sebesar Rp 588 miliar, dan investasi baru sebesar Rp 16,3 miliar. Di tahun ini, PTPP menargetkan penyerapan capex sebesar Rp 4,3 triliun.
“Kinerja keuangan yang positif pada kuartal I-2022 menandakan bahwa PTPP dapat tetap tumbuh di tengah masa pandemi Covid-19,” ujar Agus.
Manajemen PTPP telah memiliki sederet strategi untuk mendukung penguatan kinerja di tahun ini. Di antaranya adalah mempercepat peningkatan produktivitas dan efisiensi produksi, menargetkan komposisi kepemilikan BUMN atau pemerintah yang lebih masif, fokus pada investasi yang tengah berjalan, dan lebih selektif dalam pemilihan investasi baru.
Tak ketinggalan, PTPP juga mencari peluang pasar baru konstruksi dari investasi di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang pada pekerjaan infrastruktur maupun pembangunan pabrik di kawasan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News