kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak Upaya Budi Starch & Sweetener (BUDI) Perbaiki Kinerja pada Semester II-2022


Kamis, 25 Agustus 2022 / 17:13 WIB
Simak Upaya Budi Starch & Sweetener (BUDI) Perbaiki Kinerja pada Semester II-2022
ILUSTRASI. PT Budi Starch & Sweetener Tbk (BUDI) berupaya memperbaiki kinerja keuangannya di sisa tahun 2022


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen tepung tapioka dan pemanis (sweetener), PT Budi Starch & Sweetener Tbk (BUDI) berupaya memperbaiki kinerja keuangannya di sisa tahun 2022.

Sekadar informasi, pendapatan usaha BUDI turun 8,09% secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp 1,59 triliun pada semester I-2022. Laba bersih BUDI juga tergerus 20,77% (YoY) menjadi Rp 36,57 miliar di periode yang sama.

Mayoritas pendapatan usaha BUDI di semester satu lalu disumbangkan oleh segmen bisnis tepung tapioka sebesar Rp 1,09 triliun. Kemudian diikuti oleh sweeteners sebesar Rp 627,81 miliar, asam sitrat dan produk kimia lainnya sebesar Rp 59,52 miliar, serta karung plastik sebesar Rp 86,86 miliar. Seluruh pendapatan usaha tersebut dikurangi eliminasi sebesar Rp 266,96 miliar.

Baca Juga: Budi Starch & Sweetener (BUDI) Siapkan Capex Maintenance Rp 100 Miliar di Tahun Ini

Wakil Presiden Budi Starch & Sweetener Sudarmo Tasmin mengatakan, penyebab utama penurunan kinerja keuangan BUDI adalah hasil panen singkong di semester I-2022 yang lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Padahal, singkong menjadi bahan baku pembuatan tepung tapioka BUDI.

Alhasil, kuantitas penjualan tepung tapioka BUDI mengalami penurunan dan berdampak pada hasil pendapatan usaha emiten tersebut. “Penjualan tepung tapioka memberi kontribusi 66% dari total penjualan konsolidasi perusahaan,” ungkap dia, Selasa (23/8).

Meski tidak disebut secara detail, Manajemen BUDI menyatakan terus berupaya agar kinerja perusahaan ini di tahun 2022 kurang lebih akan sama dengan pencapaian di tahun 2021 lalu. Pihak BUDI akan selalu mencermati kondisi pasar, terutama untuk produk singkong. Perusahaan ini berharap agar hasil panen singkong di semester kedua akan jauh lebih baik dibandingkan semester pertama.

Beruntungnya, tepung hasil produksi BUDI terbuat dari singkong, bukan gandum. Dengan begitu, perang Rusia-Ukraina yang membuat seret pasokan gandum global tidak berdampak bagi kelangsungan usaha BUDI.

 

“Kami juga akan memanfaatkan peluang yang ada untuk meningkatkan pasar, sehingga penjualan di tahun 2022 dapat maksimal,” terang Sudarmo.

Dalam berita sebelumnya, BUDI turut menyediakan belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 100 miliar di tahun ini untuk kebutuhan pemeliharaan mesin-mesin di pabrik. Dana tersebut berasal dari kas internal perusahaan.

Sejauh ini, BUDI memiliki 16 unit pabrik tepung tapioka dengan total kapasitas 885.000 ton per tahun. BUDI juga memiliki 4 unit pabrik sweetener dengan kapasitas 291.600 ton per tahun. Fasilitas produksi BUDI tersebar di berbagai daerah seperti Lampung, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×