kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simpan Potensi Besar, Ekspor Durian Indonesia Masih Penuh Tantangan


Senin, 29 April 2024 / 22:09 WIB
Simpan Potensi Besar, Ekspor Durian Indonesia Masih Penuh Tantangan
ILUSTRASI. Penjual memilih durian montong yang dijual di sudut kota Surabaya.


Reporter: Dimas Andi, Muhamad Aghasy Putra | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kelezatan durian mendapat pengakuan dari dunia internasional, sehingga pemerintah berambisi meningkatkan ekspor buah tersebut ke mancanegara. Hanya saja, Indonesia memiliki sederet pekerjaan rumah untuk membuat durian lokal bisa bersaing di kancah global.

Belum lama ini, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan, pemerintah berupaya mendorong ekspor durian ke China. Sebab, China merupakan importir terbesar durian asal Indonesia dengan nilai US$ 8 miliar per tahun atau setara Rp 130,04 triliun (kurs Rp 16.255).

Berdasarkan data  perdagangan China yang dikutip oleh Asosiasi Eksportir Importir Buah-Buahan dan Sayuran Segara Indonesia (Aseibssindo), setiap kenaikan 1% penduduk China yang mengonsumsi durian, maka itu akan mengerek nilai penjualan buah tersebut sebesar US$ 1,7 miliar atau setara Rp 27,63 triliun.

Baca Juga: Menanti Kesepakatan Durian antara Malaysia dan China

Dengan total nilai impor sebanyak US$ 8 miliar per tahun, itu artinya penduduk China yang mengkonsumsi durian belum mencapai 5%, sehingga potensi kenaikannya masih sangat besar.

Selain China, Indonesia juga aktif mengekspor durian segar ke Hongkong dan Taiwan. China juga jadi tujuan ekspor durian beku bersama dengan Thailand dan Malaysia.

Sejauh ini, Indonesia belum memaksimalkan potensi ekspor durian. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), ekspor durian dengan kode harmonized system (HS) 08106000 tercatat sebesar 226,67 ton pada 2022. Padahal, produksi durian di Indonesia pada tahun tersebut mencapai 1,58 juta ton.

Dalam keterangannya, Aseibssindo menyebut, salah satu tantangan utama ekspor durian Indonesia adalah para pengepul durian masih mengutamakan keuntungan ketimbang kualitas. Alhasil, kualitas durian Indonesia masih di bawah negara-negara lainnya.

Indonesia juga masih terkendala oleh faktor logistik di mana lokasi-lokasi penghasil durian nasional jauh dari pelabuhan, sehingga biaya logistik ekspor durian tersebut mahal.

Baca Juga: Geliat Ekonomi Desa Sidomulyo, Mulai dari Kerajinan, Kopi Hingga Domba

Owner Vigano Farm Nelsens Yansah sepakat, peluang Indonesia untuk mengekspor durian dalam jumlah besar cukup berat. Kualitas durian Indonesia masih kalah dibandingkan dengan durian Montong Thailand maupun durian Musang King Malaysia yang menguasai pasar global.

Bahkan, meski Indonesia sanggup memproduksi lebih dari satu juta buah durian per tahun, ini belum cukup untuk sekadar memenuhi suplai di pasar domestik. "Tahun lalu saja suplai durian untuk dalam negeri belum cukup, sehingga ekspor rasanya belum masuk akal walau menjanjikan," ujar dia, Senin (29/4).

Sebagai tanaman buah yang dapat berusia puluhan tahun, Nelsens berharap pemerintah dapat memberi perhatian lebih pada pertanian durian nasional.

Pendiri Durian Traveler Sigit Purwanto mengatakan, Indonesia belum mampu menyeleksi jutaan jenis durian hingga mengerucut menjadi satu jenis durian terbaik untuk dibudidayakan dan dijual ke pasar ekspor.

"Untuk ekspor dibutuhkan satu jenis varietas unggul dengan kuantitas besar dan kualitas mumpuni, namun ilmu budidaya durian di Indonesia masih kurang," ungkap dia, Senin (29/4).

Baca Juga: Vietnam Berencana Pangkas Volume Ekspor Beras Tahunan hingga 44% pada Tahun 2030

Padahal, Indonesia memiliki luas area tanam durian yang jauh lebih besar ketimbang negara-negara kompetitornya. Durian juga dapat tumbuh di berbagai wilayah Tanah Air dari Aceh sampai Papua.

Jika ekspor durian hendak ditingkatkan melalui kerja sama Indonesia dan China, Sigit berharap sinergi antara pemerintah dan petani lokal dapat terjalin erat. Dalam hal ini,  pemerintah tetap dapat menyerap hasil panen durian dari petani lokal, bukan hanya dari perkebunan hasil kerja sama Indonesia dan China.

"Petani durian harus merasakan dampak ekonomi dari ekspor komoditas tersebut," tandas dia.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×