kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sinar Mas Agro (SMAR) Upayakan Peningkatan Kinerja Perkebunan Sawit


Minggu, 06 November 2022 / 18:06 WIB
Sinar Mas Agro (SMAR) Upayakan Peningkatan Kinerja Perkebunan Sawit
ILUSTRASI. SInar Mas Agro (SMAR) doong kinerja perkebunan sawit


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk (SMAR) atau SMART berupaya untuk terus mempertahankan kinerja positifnya di sisa tahun 2022. Emiten ini juga yakin prospek bisnisnya tetap positif di tahun depan.

Sebagai informasi, penjualan bersih SMART tumbuh 41,26% secara tahunan atawa year on year (YoY) menjadi Rp 57,04 triliun hingga kuartal III-2022. Tak hanya itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk SMART juga melonjak 100,56% YoY menjadi Rp 3,59 triliun.

Mengutip laporan kuartalan SMART, kinerja keuangan SMART cukup terbantu oleh kombinasi kenaikan harga jual rata-rata dan volume penjualan yang tinggi. Harga rata-rata CPO yang dijual SMART selama periode sembilan bulan tahun 2022 meningkat 23% YoY menjadi US$ 1.358 per ton.

Padahal, sebenarnya dari sisi operasional, produksi tanaman-tanaman SMART mengalami penurunan. Misalnya, produksi tandan buah segar (TBS) SMART turun 3% YoY menjadi 1,85 juta ton per kuartal III-2022.

Baca Juga: Penjualan Bersih Sinar Mas Agro (SMAR) Meningkat 41,26% per Kuartal III-2022

Di saat yang sama, produksi minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) SMART turun 2% YoY menjadi 424.935 ton. SMART juga mencatatkan penurunan produksi palm kernel oil (PKO) 0,1% YoY menjadi 116.598 ton.

Pinta S. Chandra, Investor Relations Sinar Mas Agro Resources & Technology menyampaikan, kinerja operasional SMART dipengaruhi oleh perubahan pola produksi dan tingginya curah hujan di area perkebunan perusahaan. Selain itu, adanya kegiatan peremajaan (replanting) tanaman-tanaman tua selama periode 9 bulan tahun 2022 juga berdampak pada produksi sawit SMART.

Namun, Manajemen SMART menilai bahwa penurunan produksi yang terjadi per kuartal III-2022 sudah tidak separah periode semester pertama 2022.

Contohnya, produksi TBS SMART memang mengalami penurunan 3% (yoy) per kuartal III-2022. Namun, ini masih lebih baik ketimbang hasil produksi TBS perusahaan di semester I-2022 yang turun hingga 14% (yoy).

Pihak SMART tidak membeberkan proyeksi produksi tanaman sawit, termasuk kinerja keuangan hingga akhir tahun nanti. SMART beranggapan bahwa kinerja perusahaan ini sangat bergantung pada produksi yang tentu dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan dinamika harga CPO di pasar internasional.

“Harga CPO ini bergantung pada faktor fundamental pasokan dan permintaan minyak nabati maupun minyak mentah dunia, yang mana ini berada di luar kendali perusahaan,” ungkap Pinta, Kamis (3/11).

 

Terlepas dari itu, Manajemen SMART menilai bahwa prospek bisnisnya tetap positif di tahun 2023 mendatang di tengah pertumbuhan pasokan minyak sawit yang masih terbatas. Di sisi lain, permintaan minyak sawit masih akan tumbuh baik untuk keperluan produk pangan, oleokimia, hingga biodiesel.

“Kinerja kami ke depannya akan tetap ditopang baik oleh lini bisnis hulu atau kebun maupun lini bisnis hilir,” kata Pinta.

SMART akan melanjutkan strategi jangka panjangnya, yaitu memperkuat penjualan produk-produk berbasis kelapa sawit yang bernilai tambah dengan portofolio yang luas. Hal ini guna memenuhi kebutuhan pelanggan terhadap produk berbasis minyak sawit yang lebih sehat dan diproduksi secara berkelanjutan.

Selain itu, SMART akan berfokus pada program peremajaan kebun serta peningkatan produktivitas yang dibarengi dengan efisiensi operasional melalui mekanisasi dan otomatisasi.

Asal tahu saja, SMART memiliki luas area penanaman mencapai 137.000 hektare (ha). SMART saat ini juga memiliki 16 unit pabrik kelapa sawit berkapasitas 4,35 juta ton TBS per tahun, pabrik pengolahan inti sawit berkapasitas 810.000 ton per tahun, pabrik oleokimia berkapasitas 240.000 ton per tahun, pabrik rafinasi berkapasitas 2,88 juta ton per tahun, dan pabrik biodiesel berkapasitas 600.000 ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×