kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Sinar Mas Land mengincar Batam


Rabu, 29 Juli 2015 / 11:11 WIB
Sinar Mas Land mengincar Batam


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Sinar Mas Land tengah menyiapkan ekspansi proyek properti di luar lumbung utama mereka di Serpong, Banten. Perusahaan ini berencana membangun hunian mewah dan resor di Batam, Kepulauan Riau.

Saat ini Sinar Mas Land sedang membikin rencana besar atau master plan proyek tersebut. "Kemungkinan akan disampaikan ke pasar pada September nanti," ujar Ishak Chandra, Chief Executive Officer Strategic Development & Services Sinar Mas Land, Selasa (28/7).

Sayang, Sinar Mas Land belum bersedia berbicara banyak mengenai nilai investasi yang akan dikeluarkan. Manajemen perusahaan ini hanya bilang, hunian mewah di Batam akan mereka bangun di lahan seluas 288 hektare (ha). Ini adalah proyek jangka panjang, yang baru beroperasi sekitar tujuh tahun lagi.

Meski sudah menata bisnis ke depan, manajemen Sinar Mas Land mengaku bisnis properti saat ini kurang gereget. Ini terlihat dari kinerja semester I-2015. Perusahaan yang tercatat di bursa saham Singapura itu mengaku, meski nilai pendapatan semester I-2015 tak menurun, tapi angka pertumbuhannya cuma satu digit. Padahal mereka menginginkan pertumbuhan  bisnis bisa dobel digit.

Tanpa menyebutkan berapa besar nilai pendapatan di semester I-2015, Ishak bilang, penurunan  terbesar terjadi di sektor hunian atawa residensial. Penurunan sektor residensial terjadi sejak 2014. "Saya perkirakan perlemahan ini masih terjadi hingga 2016 nanti," proyeksi Ishak.

Manajemen Sinar Mas Land menuding pelemahan daya beli sebagai biang keladi. Di sisi lain, aturan Bank Indonesia mengenai pelonggaran loan to value (LTV) juga tak terlalu berpengaruh positif bagi sektor properti. Walhasil, perusahaan itu memprediksi bisnis properti baru bisa bangkit di 2017 mendatang.

Selain memprediksi tak bisa tumbuh agresif, Sinar Mas Land juga memangkas kontribusi target pendapatan berulang atau recurring income. Semula perusahaan itu pasang porsi 20%. Kini target kontribusi susut menjadi 15%.

Salah satu musabab penurunan target kontribusi pendapatan berulang itu karena proyeksi pendapatan dari penjualan proyek juga membesar. "Bukannya kami enggak mau nambah recurring income tapi pendapatan penjualan kami juga naik lebih tinggi," ujar Ishak.

Untuk mengerek pendapatan berulang, Sinar Mas Land mengaku membutuhkan waktu lebih lama ketimbang mengerek pendapatan penjualan proyek. Hingga kini, mayoritas pendapatan berulang perusahaan itu berasal dari perkantoran dan mal.

Sampai pertengahan tahun ini, Sinar Mas Land mengklaim  pendapatan dari penjualan proyek berkontribusi 85% terhadap total pendapatan. Penjualan terbesar berasal dari penjualan residensial di kawasan Bumi Serpong Damai (BSD) di Serpong, Banten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×