Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Amailia Putri
JAKARTA. Grup Sinarmas gencar melakukan ekspansi di bisnis bubur kertas dan kertas (pulp and paper) guna menggenjot produksi. Ekspansi produksi bertujuan untuk menyiasati anjloknya harga komoditas dan kertas yang terjadi sejak tahun lalu.
Ekspansi ini dilakukan melalui dua anak usaha Sinarmas, yakni PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dan PT Tjiwi Kimia Tbk (TKIM). Kurniawan Yuwono, Direktur Indah Kiat Pulp & Paper, mengatakan, tengah menyelesaikan pembangunan mesin pembuat kertas (paper machine) yang ke- 6.
Paper machine ini terletak di Karawang, Jawa Barat. Kapasitasnya sebesar 500.000 ton per tahun. "Rencananya, paper machine enam mulai beroperasi kuartal tiga 2013," ujarnya, Rabu (19/6).
Dengan kehadiran mesin baru ini, maka kapasitas produksi Indah Kiat akan meningkat menjadi 1,6 juta ton per tahun. Saat ini, kapasitas produksi untuk sekitar 2,4 juta ton per tahun, palet kertas (packaging)1,6 juta ton per tahun dan kertas sebanyak 1,1 juta ton per tahun.
Kurniawan memproyeksikan, adanya peningkatan kapasitas produksi itu, memungkinkan perseroan mengerek penjualan, tahun ini, sekitar 5%-10% dari tahun lalu.
Pembangkit Listrik
Akhir tahun 2012, IKNP berhasil mengantongi penjualan sebesar US$ 2,51 miliar. Dengan proyeksi tersebut, manajemen INKP berharap bisa meraup penjualan US$ 2,63 miliar hingga US$ 2,76 miliar. Selama tiga bulan pertama tahun ini, penjualan INKP tercatat sebesar US$ 699,87 juta.
Berbeda dengan INKP, anak usaha Grup milik Eka Tjipta Widjaja lainnya, yakni Tjiwi tidak melakukan penambahan kapasitas tahun ini. Saat ini, perusahaan tengah fokus membangun pembangkit listrik sendiri.
Ini merupakan langkah efisiensi perusahaan, terutama dalam pemenuhan kebutuhan energi listrik. Arman Sutedja, Direktur Tjiwi Kimia menjelaskan, pihaknya tengah mengerjakan pembangunan power plant berkapasitas 90 mega watt (MW). Pembangkit listrik berbahan bakar batubara kalori rendah ini dibangun untuk memenuhi listrik pabrik TKIM yang ada di Mojokerto, Jawa Timur.
Targetnya, pembangkit listrik ini kelar dibangun pada 2014 mendatang. Setelah selesai, TKIM akan memiliki sumber listrik berkekuatan 230 MW. Saat ini, perusahaan telah memiliki tiga unit pembangkit listrik. Total kapasitas pembangkit sebesar 140 MW.
"Power plant ini akan menghemat biaya produksi, khususnynya energi hingga 5%," kata Arman. Manajemen Tjiwi Kimia menargetkan bisa membukukan kenaikan penjualan minimal 5 % tahun ini menjadi US$ 491,49 juta.
Kenaikan penjualan itu terjadi karena penambahan kapasitas produksi sebesar 100.000 ton dari paper machine 13 yang sudah beroperasi sejak Agustus 2012. Hingga kuartal I-2013, TKIM mengantongi penjualan sebesar US$ 325,18 juta.
Tahun ini total kapasitas produksi kertas TKIM mencapai 1,27 juta ton per tahun. Produk kertas alat kantor (stationary) sebanyak 320.000 ton ribu ton per tahun dan packaging sebesar 80.000 ton per tahun.
Demi melancarkan aksi ekspansi tersebut, masing-masing manajemen INKP dan TKIM telah menyiapkan dana investasi. INKP mengalokasikan belanja modal (capex) tahun ini sekitar US$ 225 juta-US$250 juta. Adapun, dana yang telah terpakai mencapai US$ 100 juta.
Sedangkan manajemen TKIM menganggarkan capex US$ 100 juta hingga akhir 2013. Hingga saat ini, total dana yang sudah terpakai sekitar US$ 20 juta hingga US$ 300 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News