Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Sinergi empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tergabung dalam Komite Konsolidasi dibidang pertambangan diharapkan bisa menyerap saham divestasi PT Freeport Indonesia (PTFI) sebesar 10,64%.
Menteri BUMN, Rini Soemarno berharap, sinergi antara PT Aneka Tambang (Antam), PT Bukit Asam (PTBA), PT Timah dan PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) ditargetkan bisa terbentuk holding pertambangan pada Akhir 2016.
“Ada yang minta tiga tahun, dua tahun, tapi ya minimal kami targetkan akhir 2016, itu bentuknya seperti apa masih dibicarakan,” terangnya di Kantor BUMN, Jakarta, Jumat (8/1).
Dengan sinergi antar perusahaan pelat merah di sektor pertambangan, Rini menyebutkan pemerintah berharap perusahaan BUMN pertambangan mendapat kesempatan membeli saham divestasi Freeport.
“Divestasi Freeport ini, kan, perjanjian Freeport dengan pemerintah. Kami dari BUMN melihat potensi tambang Freeport sangat besar. Pemerintah berharap kalau memang ada divestasi, kami diberikan kesempatan untuk membeli saham yang akan didivestasikan tersebut,” terang Rini.
Selain itu, lanjut Rini, sinergi antara BUMN pertambangan layaknya seperti tim, yang akan melakukan evaluasi mengenai harga saham divestasi itu. “Jadi evaluasi divestasi ini juga akan dilakukan melalui tim ini,” jelasnya.
Sayangnya Rini ogah berkomentar lebih lanjut mengenai kiriman surat Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM, Sudirman Said yang meminta untuk segera menyiapkan BUMN agar ketika Freeport sudah menawarkan divestasi sahamnya, bisa segera ditetapkan siapa pengelola tersebut. “Kami masih bahas dan evaluasi,” tandas Rini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News