kontan.co.id
banner langganan top
Rabu, 14 Mei 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.555   -55,00   -0,33%
  • IDX 6.980   147,08   2,15%
  • KOMPAS100 1.012   25,10   2,54%
  • LQ45 787   21,71   2,84%
  • ISSI 220   2,17   0,99%
  • IDX30 409   11,84   2,98%
  • IDXHIDIV20 482   15,28   3,27%
  • IDX80 114   2,54   2,27%
  • IDXV30 116   2,05   1,79%
  • IDXQ30 133   4,16   3,22%

Singapore Airlines Melaporkan Penurunan Laba Q1 Sebesar 38% Akibat Biaya Bahan Bakar


Rabu, 31 Juli 2024 / 17:44 WIB
Singapore Airlines Melaporkan Penurunan Laba Q1 Sebesar 38% Akibat Biaya Bahan Bakar
ILUSTRASI. Singapore Airlines planes sit on the tarmac at Changi Airport in Singapore November 16, 2021. REUTERS/Caroline Chia


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Singapore Airlines melaporkan penurunan laba kuartal pertama sebesar 38,4% pada Rabu (31/7), disebabkan oleh penurunan hasil penumpang dan kenaikan biaya bahan bakar.

Maskapai penerbangan nasional kota tersebut mengatakan, laba bersih turun menjadi S$452 juta (US$337,5 juta) untuk tiga bulan yang berakhir pada 30 Juni, dari S$734 juta pada tahun sebelumnya dan berada di bawah konsensus Visible Alpha sebesar S$504,6 juta.

Baca Juga: Singapore Airlines Melayani Penerbangan Harian Ke Bandara Internasional Daxing

Maskapai penerbangan secara global telah meningkatkan jumlah penerbangan dan rute untuk memenuhi permintaan perjalanan udara yang tinggi, terutama selama bulan-bulan musim panas.

Hal ini mengakibatkan peningkatan persaingan yang menekan harga tiket dan memperkecil margin keuntungan maskapai saat biaya bahan bakar naik.

Baca Juga: Laba Industri Maskapai Global Diprediksi Mencapai Rp 494 Triliun Tahun 2024

Ini adalah pengumuman hasil pertama perusahaan setelah penerbangan London-Singapura mengalami turbulensi parah pada 20 Mei, yang menyebabkan puluhan cedera dan satu kematian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×