Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan mengevaluasi target produksi lifting migas sebesar 1 juta barel per hari (bph) dan gas ditargetkan mencapai 12 miliar kaki kubik per hari (mmscfd) pada 2030.
Menurut data SKK Migas, realisasi lifting minyak hingga akhir 2023 sebesar 605,5 ribu bph, angka ini jauh di bawah target APBN 2023 sebesar 660 bph dan target berdasarkan Work Program and Budget (WP&B) 2023 sebesar 621 ribu bph.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, ada dinamika yang terjadi dalam mencapai target tersebut. Pasalnya, pemerintah menetapkan target tersebut pada 2019, sebelum pandemi Covid-19. Pandemi turut menghambat realisasi lifting migas.
Ia menyiratkan target ini bisa tercapai tetapi mundur antara dua sampai tiga tahun lantaran menghadapi pandemi.
Baca Juga: SKK Migas Targetkan 33 Proyek Migas Onstream hingga Tahun 2027
"Kami telah meninjau ulang target ini dengan melakukan kajian bersama beberapa ahli, baik dari perguruan tinggi maupun pihak lain. Nanti akan kami sampaikan dan laporkan ke Komisi VII DPR," kata Dwi dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII di DPR, Rabu (13/3).
Dwi menegaskan, SKK Migas akan tetap berusaha untuk mencapai target 2030 dengan melakukan ploting atas proyek-proyek migas potensial.
Ada beberapa proyek di minyak dan gas yang akan onstream di 2027 yang berpotensi meningkatkan produksi. Ia pun mengakui sejumlah strategi belum berjalan maksimal seperti strategi pengurasan minyak tingkat lanjut (enhanced oil recovery/EOR).
Ia menambahkan, SKK Migas terus berupaya memantau dan mempercepat penemuan dan berlanjut pada produksi untuk mencapai target produksi pada 2030.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News