kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SKK Migas prediksi Blok Cepu dan Blok Mahakam alami decline di tahun ini


Minggu, 03 Januari 2021 / 14:09 WIB
SKK Migas prediksi Blok Cepu dan Blok Mahakam alami decline di tahun ini
ILUSTRASI. Pemboran sumur migas di Blok Cepu


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memprediksi, Blok Cepu dan Blok Mahakam bakal memasuki fase decline pada tahun ini.

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno bilang pada tahun ini direncanakan Blok Cepu yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (ECML) berpotensi mengalami penurunan usai memasuki puncak produksi tahun ini.

"Blok Cepu rencana tahun 2021, memang puncaknya yang saat ini produksi di atas 228.000 barel per hari (bph) bahkan sampai 230.000 bph," kata Julius dalam konferensi pers virtual, Kamis (31/12).

Dia melanjutkan, kinerja Lapangan Banyu Urip sejauh ini menunjukkan hasil di atas perencanaan.

Pasalnya jika merujuk dokumen Plan of Development (PoD) awal maka telah melampau jangka waktu plateu produksi yang semula diperkirakan 18 bulan.

Baca Juga: Lewat proyek migas, Banyu Urip berkontribusi Rp 2,18 triliun untuk daerah

"Nyatanya sudah lima tahun lebih masih bisa perform, decline (pun) karena kondisi namun ada berita bagus karena meski pressure turun tapi belum ada water cut yang naik," jelas Julius.

Kendati demikian, ia belum bisa merinci berapa penurunan produksi yang akan terjadi tahun ini. Yang terang, menurut Julius penurunan tidak akan drastis atau berada pada level produksi 220 ribu bph.

Di sisi lain, Blok Mahakam juga diproyeksi mengalami penurunan produksi. Julius menegaskan, meski berpotensi turun SKK Migas dan KKKS berupaya menjaga tingkatan produksi agar bisa tetap naik.

"Tapi tentu saja dengan aktivitas agresif dan masif, disetujui pengembangan lapangan disana dengan lebih banyak sumur di bor tentu saja ada harapan naik lagi," kata Julius.

Kenaikan produksi juga diharapkan terjadi seiring berjalannya Proyek Merakesh di East Sepinggan.

Selanjutnya: SKK Migas: Pandemi Covid-19 dan rendahnya harga minyak mempengaruhi proyek hulu migas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×