kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

SKK Migas: Produksi minyak akan terus turun


Kamis, 28 April 2016 / 17:00 WIB
SKK Migas: Produksi minyak akan terus turun


Sumber: Antara | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas memperkirakan produksi minyak akan terus menurun dalam beberapa tahun mendatang.

Data SKK Migas yang diperoleh di Jakarta, Kamis, pada 2020, produksi minyak diperkirakan hanya mencapai 520 ribu barel per hari atau turun cukup jauh dibandingkan realisasi 2015 sebesar 783 ribu barel per hari.

Secara rinci, SKK Migas memprediksikan produksi minyak periode 2016 hingga 2020 adalah 810 ribu barel per hari pada 2016, lalu turun menjadi 750 ribu barel per hari pada 2017, 650 ribu barel per hari pada 2018, turun lagi menjadi 580 ribu barel per hari pada 2019, dan 2020 sebesar 520 ribu barel per hari.

Sebaliknya, sesuai data yang sama, produksi gas bumi cenderung stabil hingga 2020.

SKK Migas memperkirakan produksi gas pada 2020 mencapai 1,175 juta barel setara minyak per hari atau lebih tinggi sedikit dibandingkan realisasi 2015 yang tercatat 1,099 juta barel setara minyak per hari.

Untuk 2016, SKK Migas memprediksikan produksi gas sebesar 1,115 juta barel setara minyak per hari, lalu berturut turut 2017 sebesar 1,11 juta barel setara minyak per hari, 2018 sebesar 1,185 juta barel setara minyak per hari, 2019 1,125 juta barel setara minyak per hari, dan 2020 sebesar 1,175 juta barel setara minyak per hari.

Sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi mengumumkan akan meninggalkan ketergantungan penerimaan negara dari hasil minyak dan selanjutnya akan mengandalkan pendapatan nonmigas mulai 2020.

Negara kaya minyak tersebut bertekad tidak lagi menggantungkan penerimaan dari hasil minyak menyusul harga yang tidak menentu sekarang ini dan diperkirakan akan terus berlanjut pada tahun-tahun mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×