kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SKK Migas setujui 18 rencana pengembangan lapangan


Minggu, 08 Mei 2016 / 14:56 WIB
SKK Migas setujui 18 rencana pengembangan lapangan


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Sebanyak 18 rencana pengembangan lapangan minyak dan gas bumi (migas) telah disetujui Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) selama periode Januari-April 2016.

“Total investasinya diperkirakan sebesar US$ 1,496 miliar atau sekitar Rp 19,5 triliun,” kata Kepala Humas SKK Migas, Taslim Z. Yunus pada Minggu (8/5).

Rencana pengembangan lapangan tersebut meliputi plan of development (PoD), plan of further development (PoFD), dan put on production (PoP). Pengembangan lapangan-lapangan tersebut mulai berproduksi (onstream) bervariasi antara tahun 2016 hingga 2020.

Sebanyak 16 lapangan berada di wilayah barat, sisanya di wilayah timur. Hal ini menunjukkan di wilayah timur masih belum banyak dilakukan kegiatan. “Padahal, potensi di timur sangat besar,” kata dia.

SKK Migas mengestimasi, kumulatif produksi minyak dan kondensat dari ke-18 pengembangan lapangan itu sebesar 45 juta barel. Sementara, produksi gas bumi diperkirakan sebanyak 271 miliar kaki kubik (BCF).

Menurut Taslim, akumulasi penerimaan negara dari produksi migas lapangan-lapangan tersebut mencapai US$ 3,015 miliar atau Rp 39,2 triliun. Jumlah tersebut tidak termasuk dampak berganda (multiplier effect) terhadap perekonomian yang muncul karena proyek-proyek itu.

“Porsi bagian negara dari penerimaan bruto rata-rata lebih dari 60%,” katanya.

Taslim menyebut, SKK Migas terus berupaya mempercepat persetujuan-persetujuan yang menjadi kewenangannya. Di tengah rendah harga minyak dunia, SKK Migas mendorong kontraktor kontrak kerja sama (Kontraktor KKS) untuk melakukan efisiensi program dengan menjadikan kegiatan penambahan cadangan dan produksi migas sebagai prioritas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×