kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.420.000   9.000   0,64%
  • USD/IDR 15.495
  • IDX 7.544   55,62   0,74%
  • KOMPAS100 1.163   9,60   0,83%
  • LQ45 943   8,85   0,95%
  • ISSI 222   1,56   0,71%
  • IDX30 478   4,83   1,02%
  • IDXHIDIV20 577   6,26   1,10%
  • IDX80 132   1,33   1,02%
  • IDXV30 139   2,63   1,93%
  • IDXQ30 160   1,46   0,92%

SKK Migas Sumbang US$ 7,6 Miliar ke Penerimaan Negara hingga Semester I-2024


Selasa, 16 Juli 2024 / 21:23 WIB
SKK Migas Sumbang US$ 7,6 Miliar ke Penerimaan Negara hingga Semester I-2024
ILUSTRASI. Industri hulu migas telah menyumbang US$ 7,6 miliar atau Rp 114 triliun ke penerimaan negara sepanjang semester I-2024.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi mencatat industri hulu migas telah menyumbang sebesar US$ 7,6 miliar atau Rp 114 triliun ke penerimaan negara sepanjang semester I-2024. 
Angka tersebut telah mencapai 54,68% dari target penerimaan negara dari sektor hulu migas pada 2024 sebesar US$ 12,8 miliar.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, pada tahun 2023, SKK Migas mengumpulkan penerimaan negara Rp 219 triliun. Sementara, hanya dalam semester pertama tahun ini jumlah penerimaan negara yang dikumpulkan telah mencapai Rp 114 triliun.

"Industri ini tetap dinamis dengan rencana pelaksanaan proyek mencapai 138 proyek hulu migas dari tahun 2024 hingga 2029," kata Dwi dalam acara peringatan ulang tahun SKK Migas ke 22 melalui YouTube, Selasa (16/7).

Baca Juga: SKK Migas Proyeksikan Produksi Minyak Meningkat pada Semester II-2024, Ini Sebabnya

Dwi menjelaskan, proyek-proyek tersebut akan membutuhkan total investasi sebesar Rp 543 triliun. Adapun, barang milik negara, payment yang dikelola oleh sektor hulu migas saat ini bernilai Rp 1.014 triliun atau 76% dari total aset negara.

"Luar biasa, 7,6% dari aset negara," ujar Dwi.

Dwi menuturkan, industri hulu migas juga berhasil menciptakan efek multiplier yang signifikan melalui penerapan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang mencapai Rp 76,5 triliun pada tahun 2023 dan penyediaan lapangan kerja untuk 150 ribu pekerja.

Selain itu, kata Dwi, studi terbaru menunjukkan bahwa setiap satu dolar dari investasi di industri ini menghasilkan nilai tambah sebesar 5,4 kali.

Selanjutnya: Anggaran Terbatas, Prabowo Buka Opsi Pangkas Budget Makan Siang Gratis Rp 15 Ribu

Menarik Dibaca: 156,8 Juta Orang Naik KRL Jabodetabek di Semester 1 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×