kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SKK Migas: Tim audit lingkungan akan kunjungi Blok Rokan pekan depan


Jumat, 17 Juli 2020 / 22:56 WIB
SKK Migas: Tim audit lingkungan akan kunjungi Blok Rokan pekan depan
ILUSTRASI. Blok Rokan. ANTARA FOTO/FB Anggoro/kye/18.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan tim audit lingkungan akan melakukan kunjungan ke fasilitas Blok Rokan pada pekan depan sebagai bagian diskusi alih kelola.

Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman bilang kunjungan ini bisa memberikan gambaran pasti mengenai kondisi Blok Rokan bahkan berpotensi mempercepat kepastian investasi jelang alih kelola dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina.

"Saat ini sedang kordinasi soal Abandonment Site Restoration (ASR) dan tanah terkontaminasi dengan KLHK, pekan ini (depan) ke lapangan, Agustus agreement diselesaikan," terang Fatar dalam Konferensi Pers Virtual, Jumat (17/7).

Baca Juga: SKK Migas: Pengeboran Blok Rokan oleh Chevron ditargetkan dimulai pada November

Fatar melanjutkan, transisi Blok Rokan dapat dikatakan salah satu transisi yang cukup baik bila dibandingkan dengan alih kelola WK Migas lainnya. Disisi lain, ia memastikan CPI telah menyatakan komitmen untuk penyediaan dana ASR sesuai PSC kontrak jelang alih kelola yakni cost recovery. Padahal jika merujuk kontrak awal maka penyediaan dana ASR tidak masuk dalam ketentuan atau kewajiban bagi CPI.

Fatar menambahkan, penyelesaian ASR dan tanah terkontaminasi besar kemungkinan tak akan rampung di 2021 mendatang sehingga akan di-take over oleh pemerintah. Adapun, jika kesepakatan bisa dicapai pada Agustus mendatang maka SKK Migas menargetkan pengeboran dapat dimulai di November tahun ini. "Transisi cukup baik, Chevron itu masih mau investasi sampai akhir PSC Rokan, itu jarang terjadi," tandas Fatar.

Baca Juga: Hengkang dari Blok Masela, Shell bakal jual sahamnya senilai US$ 2,2 miliar?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×