kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

SKK Migas ubah target lifting dan investasi hulu migas nasional


Kamis, 11 Juni 2020 / 19:34 WIB
SKK Migas ubah target lifting dan investasi hulu migas nasional
ILUSTRASI. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengubah target investasi dan lifting hulu migas nasional. Hal itu dilakukan sebagai penyesuaian di tengah pandemi covid-19.

Menurut Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, faktor rendahnya harga minyak dan LNG di tengah pandemi Covid-19 turut berdampak pada besaran investasi sektor hulu migas. Hingga Mei, investasi hulu migas baru mencapai US$ 3,93 miliar.

“Investasi awalnya ditargetkan US$ 13,8 miliar, namun berdasarkan kondisi saat ini kami melihat capaian maksimal di angka US$ 11,8 miliar”, kata Dwi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/6).

Baca Juga: Investasi migas hingga Mei Rp 54 triliun dengan produksi 1,7 juta boepd

Meski turun, Dwi memastikan,  SKK Migas tetap melakukan beberapa upaya untuk memaksimalkan investasi hulu migas. Diantaranya tetap melakukan open data dan promosi open area, menjaga keekonomian wilayah kerja, efisiensi biaya, dan memaksimalkan One Door Service Policy untuk mempercepat perizinan.

"Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk memaksimalkan kinerjanya disaat sulit seperti ini,” tambahnya.

Selain target investasi, SKK Migas juga melakukan penyesuaian terhadap target lifting minyak sebesar 705.000 barrel oil per day (bopd), turun dari target awal 755.000 bopd. “Selain itu untuk produksi gas, turunnya tingkat penyerapan gas oleh pembeli membuat target produksi ikut turun hingga 15%”, ujar Dwi.

Dengan adanya penyesuaian-penyesuaian target tersebut, SKK Migas saat ini berupaya untuk menjamin proyek-proyek yang akan on stream di tahun 2020 dapat berjalan tepat waktu. Untuk Kuartal III 2020, SKK Migas menargetkan 5 proyek migas akan onstream yaitu Lapangan MSTB Fase-1 WK Malacca Strait, Lapangan Cantik WK Belida, Kompresor Betung dan SKG-19 Musi Timur WK Indonesia Pt. Pertamina EP, Lapangan Meliwis WK Madura Offshore, dan Lapangan Peciko 8A WK Mahakam.

“Kami optimis dengan adanya tambahan produksi dari proyek-proyek ini dapat membantu tercapainya target lifting akhir tahun”, kata Dwi.

Sejauh ini, dari 5 proyek yang sudah on stream di 2020, SKK Migas mencatat adanya potensi penambahan produksi migas hingga 3.182 bopd untuk minyak dan 109,5 MMscfd untuk gas. Dwi juga menambahkan saat ini tidak ada lapangan yang dimatikan, namun tingkat produksinya memang melambat.

Adapun, SKK Migas mencatat realisasi lifting migas nasional hingga Mei 2020 mencapai 1,712 juta barel setara minyak per hari (boepd) dengan rincian lifting minyak 701 ribu barel per hari (bopd) dan lifting gas 5.658 juta kaki kubik per hari (MMscfd) atau setara 1.010 ribu barel minyak ekivalen perhari (boepd). Lifting migas ini mencapai 90 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 sebesar 1,946 juta boepd.

Baca Juga: Demi produksi Blok Rokan, pemerintah bakal tanggung investasi Chevron

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×