Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten telekomunikasi PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) menyatakan peluncuran produk layanan internet Unlimited Suka Suka merupakan salah satu strategi yang dilakukan untuk terus bertumbuh.
Chief Marketing Officer (CMO) FREN Sukaca Purwokardjono menyatakan Perusahaan optimistis, selaras dengan kesempatan pertumbuhan bisnis di sektor telekomunikasi.
"Kesempatan bertumbuh di sektor telekomunikasi masih tinggi, sebab telekomunikasi sudah menjadi basic needs atau kebutuhan dasar. Kami melihat secara industri anginnya masih kencang," paparnya saat disambangi pada peluncuran layana internet Unlimited Suka Suka di Sabang, Jakarta Pusat, Jumat (8/11).
Dia melanjutkan, produk Unlimited Suka-Suka hadir guna menjawab kebutuhan masyarakat untuk punya internet bebas khawatir, aman dan nyaman.
Baca Juga: Berharap Laba Semakin Tinggi, EXCL Genjot Penggunaan AI
Dalam paparannya, FREN juga menyebutkan bahwa tren pertumbuhan ekonomi digital terus terjadi. Pada tahun 2025 mendatang, bahkan tren pertumbuhan ekonomi digital bisa mencapai 58% dibandingkan tahun 2024. Melihat survey yang diadakan dari Badan Pusat Statistik, SEA dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tersebut FREN optimistis tetap bisa mencatat kenaikan kontribusi.
"Sektor digital, itu sektor yang berkembang. Walau mungkin spending internetnya berkurang, namun kegiatan bisnis digital tidak akan berkurang. Saya rasa, at least bisa 5% ke sana," imbuhnya.
Ia mengatakan bisnis FREN juga akan ikut tumbuh di tengah tantangan yang banyak, salah satunya substitusi produk yang juga banyak saat ini. Namun Perusahaan yakin dengan inovasi yang dimiliki, termasuk Unlimited Suka-Suka, dapat menjawab kebutuhan konsumen sesuai dengan apa yang diperlukan sesuai dan budget.
Sebagai informasi, FREN belum merilis laporan keuangan kuartal III 2024, namun melihat kinerja di paruh pertama 2024, Perseroan berhasil menurunkan porsi kerugian dibandingkan semester I 2023 lalu sebanyak 12,78%. FREN mencatat kerugian sebesar Rp473,77 miliar di semester I 2024 dari nilai Rp543,21 miliar di periode yang sama tahun 2023.
Dari sisi pendapatan, FREN membukukan pendapatan usaha Rp5,57 triliun, tumbuh 1,9% dari semester I 2023 yang sebesar Rp5,56 triliun.
Total pendapatan usaha Smartfren ditopang oleh segmen jasa telekomunikasi data Rp4,96 triliun. Sementara itu, segmen jasa telekomunikasi non-data menyumbang Rp214,8 miliar. Bisnis layanan jasa interkoneksi dan lain-lain masing-masing menyumbang senilai Rp137 miliar dan Rp256,1 miliar.
Melihat hasil tersebut, FREN optimistis masih terus akan mencetak pertumbuhan hingga akhir tahun 2024.
"Tentu di tahun 2025 mendatang, kami terus luncurkan produk baru yang relevan bagi masyarakat," pungkas Sukaca.
Baca Juga: Begini Strategi Smartfren (FREN) Bukukan Kinerja Positif di Sisa Tahun 2024
Selanjutnya: Menilik Prospek Pasar Saham Indonesia bagi SWF dan Perusahaan Konglomerasi Global
Menarik Dibaca: Hujan Petir Terjadi di Banyak Daerah, Ini Prakiraan Cuaca Besok (9/11) di Jawa Tengah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News